Pengaruh Penggunaan Tepung Kulit Raja Nangka (Musa Paradisiaca) Pisang Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Bobot Telur, Dan Konversi Pakan Pada Burung Puyuh
Main Author: | Chotimah, Siti Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176676/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan usaha peternakan ditentukan oleh faktor pakan. Pakan merupakan faktor yang terpenting dalam mencapai keberhasilan usaha peternakan. Biaya pakan yang tinggi menjadi penyebab kendala usaha peternakan. Peternak dituntut untuk efisiensi pengunaan bahan pakan, salah satunya adalah bahan pakan yang dapat digunakan yaitu kulit pisang. Kulit pisang memungkinkan digunakan sebagai bahan pakan tambahan karena memiliki banyak potensi yaitu mudah didapat dipabrik keripik malang, nilai harga ekonomis, dan memiliki kandungan nutrisi. Kandungan dari kulit pisang mengandung komponen yang bernilai lemak, air, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, besi, vitamin B, vitamin C, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak unggas. Penelitian ini dilaksanakan pada 07 november 2018 - 12 Desember 2018 di peternakan burung puyuh Bapak Syamsul di Dusun Bunder RT. 18 RW. 06, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang dilaksanakan selama 35 hari. Pengolahan tepung kulit pisang dilakukan di Materia Medika, Batu. Analisis proksimat tepung kulit pisang dilakukan di Laboratorium Nutrisi Universitas Muhammadiyah, Malang. Analisis proksimat pakan basal dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan terhadap konsumsi pakan, bobot telur, dan konversi pakan pada burung puyuh serta untuk mengetahui level yang tepat untuk mendapatkan konsumsi pakan yang tinggi, bobot telur yang tinggi (standart), dan nilai konversi pakan yang rendah. Materi yang digunakan adalah burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) betina sebanyak 90 ekor berumur 47 hari periode fase layer dengan rataan egg mass 8,17±0,81 dan koefisien keragaman 9,96%. Peralatan yang digunakan meliputi kandang battery sebanyak 18 unit, masing-masing unit diisi sebanyak 5 ekor burung puyuh, tempat pakan dan minum, pakan basal PT. Japfa Comfeed Indonesia, tepung kulit pisang, lampu sebagai penerangan, timbangan, ember, plastik klip, serta peralatan kebersihan. Metode penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan P0= (Pakan basal 100%), P1= (Pakan basal 96,5% + 3,5% Tepung kulit pisang), P2= (Pakan basal 93% + 7% Tepung kulit pisang). Pengumpulan data diambil setiap minggu sampai minggu akhir penelitian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ragam (ANOVA) dilanjutkan uji duncan apabila terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dengan level (3,5-7%) berbeda tidak nyata (P<0.05) pada perlakuan konsumsi pakan, bobot telur, dan konversi pakan. Rataan nilai konsumsi pakan tertinggi diperoleh pada P1 28,21±0,74, dan nilai rataan terbaik konversi pakan diperoleh pada P1 2,92±0,15. Hasil penelitian penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan tidak mempengaruhi terhadap konsumsi pakan, bobot telur, dan konversi pakan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan penelitian melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan level P1 (3,5%).