Efek Terapi Angkak Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Gambaran Histopatologi Ginjal Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Hiperkolesterolemia
Main Author: | Venturini N.C, Fernanda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176675/1/FERNANDA%20VENTURINI%20N.C%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176675/ |
Daftar Isi:
- Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana kondisi kolestrol melebihi batas normal di dalam tubuh yang ditandai dengan adanya peningkatan konsentrasi kolesterol serta Low Density Lipoprotein (LDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi angkak hasil fermentasi Monascus purpureus terhadap kadar kolesterol total dan gambaran histopatologi ginjal. Angkak merupakan hasil fermentasi beras yang dapat digunakan sebagai obat untuk hiperkolesterol yang memiliki kandungan senyawa statin yaitu berupa lovastatin. Lovastatin mampu menghambat Hydroxy-methyl-glutaryl Coenzyme A (HMG-CoA reduktase). Penelitian ini dilakukan bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tikus putih (Rattus norvegicus) dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok A (kontrol negatif), kelompok B (pemberian diet hiperkolestrol), kelompok perlakuan C (pakan diet hiperkolesterol dan angkak 0,5 gr/ekor/hari), kelompok perlakuan D (pakan diet hiperkolesterol dan angkak 1 gr/ekor/hari), dan kelompok perlakuan E (pakan diet hiperkolesterol dan angkak 1,5 gr/ekor/hari). Analisa data yang digunakan yaitu analisa kualitatif untuk gambaran hisopatologi ginjal dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan analisa kuantitatif untuk kadar kolesterol total dengan metode CHOD-PAP yang akan di uji statistik dengan one way ANOVA dan uji lanjutan yaitu uji tukey. Dilakukan pengamatan secara deskriptif pada gambaran histopatologi ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi angkak dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan (P<0,05). Pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa angkak dapat menghambat nekrosis dan mengurangi hipertrofi pada ginjal. Pada penelitian ini dosis terapi angkak 1,5 g/ekor/hari menunjukkan dosis terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total sebesar 50,51%. Dapat disimpulkan bahwa angkak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan memperbaiki gambaran histopatologi ginjal tikus model hiperkolesterolemia.