Pengaruh Sistem Lantai dan Kepadatan Kandang Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Ayam Joper Umur 4-8 Minggu
Main Author: | Murtika, Inggita Leli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176620/ |
Daftar Isi:
- Ayam Joper merupakan ayam jenis baru hasil persilangan dari Ayam Kampung jantan dan ayam ras petelur betina. Ayam Joper digemari peternak untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya yang cepat dibandingan dengan Ayam Kampung biasa. Pada umur 60 hari bobot badan Ayam Joper dapat mencapai 0,8-1,0 kg sedangkan pada Ayam Kampung biasa hanya mencapai setengah dari bobot badan Ayam Joper yaitu 0,5 kg dengan umur yang sama. Produksi Ayam Joper tersebut akan optimal apabila didukung dengan kondisi lingkungan yang tepat salah satunya perkandangan. Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyaman bagi ternak didalamnya. Kepadatan kandang yang sesuai akan memberikan rasa nyaman pada ternak, begitu juga dengan sistem lantai yang digunakan. Penggunaan sistem lantai yang tepat juga dapat menambah kenyamanan pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem lantai dan kepadatan kandang terhadap performa Ayam Joper. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2018 sampai 1 Februari 2019 di kandang milik Bapak Samiyadi yang berada di Dusun Paluombo, Desa Kedungkumpul RT 01/01 Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan sebanyak 192 ekor Ayam Joper umur 22 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor 1: sistem lantai kandang litter (A1) dan sistem lantai kandang slat (A2) faktor 2: kepadatan kandang B1 (6 ekor), B2 (8 ekor) dan B3 (10 ekor) maka diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan 4 ulangan sehingga terbentuk 24 unit kandang percobaan. Setiap ulangan berisi 6, 8, dan 10 ekor Ayam Joper sesuai dengan perlakuan. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat interaksi antara sistem lantai degan kepadatan kandang terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan Ayam Joper. Sistem lantai memberikan pengaruh perbedaan tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil rataan dari konsumsi pakan berada pada kisaran 1235,92 ± 13,06 sampai 1266,20 ± 31,78. Hasil rataan pertambahan bobot badan berada pada kisaran 432,13 ± 13,27 sampai 445,57± 5,47. Hasil rataan konversi pakan berkisar 2,90 ± 0,05 sampai 2,91 ± 0,14. Kepadatan kandang memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil rataan konsusmsi pakan berada pada kisaran 1199,63 ± 22,62 sampai 1309,24 ± 29,52. Hasil rataan pertambahan bobot badan berada pada kisaran 421,92 ± 16,36 sampai 462,87 ± 12,60. Hasil rataan konversi pakan berada pada kisaran 2,86 ± 0,09 sampai 2,93 ± 0,14. Kombinasi antara sistem lantai dan kepadatan kandang memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan dengan kisaran rataan 1128,00 ± 104,61 sampai 1329,59 ± 38,60, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan dengan hasil rataan pertambahan bobot badan berada pada kisaran 395,88 ± 64,14 sampai 475,96 ± 50,39 dan rataan konversi pakan berada pada kisaran 2,85 ± 0,28 sampai 2,97 ± 0,39. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem lantai dan kepadatan kandang memberikan hasil yang tidak berbeda terhadap masing-masing variabel, sedangkan pada perlakuan interaksi diperoleh hasil terbaik pada perlakuan kombinasi A2B2 yaitu sistem lantai kandang slat dengan kepadatan 625 cm2/ekor ayam dimana rataan konsumsi pakan sebesar 1329,59 ± 38,60, PBB sebesar 475,96 ± 50,39 dan konversi pakan sebesar 2,85 ± 0,28 pada Ayam Joper umur 4-8 minggu. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya bibit atau DOC Ayam Joper diambil dari satu peternak agar bibit yang dihasilkan berasal dari induk yang sama.