Pengaruh Berbagai Limbah Ternak Berbasis Sampah Organik Terhadap Penampilan Larva Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucens)

Main Author: Hidayatulloh, Ilham Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176612/
Daftar Isi:
  • Populasi penduduk di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Meningkatnya populasi manusia dipastikan memicu pencemaran lingkungan, terutama sampah rumah tangga. Sektor pertanian dan peternakan juga banyak menimbulkan limbah seiring dengan peningkatan produksi di masing-masing sektor. Limbah yang dihasilkan sektor pertanian ialah limbah buah-buahan pascapanen sebesar 40%-50%. Limbah ternak berupa lumpur organik unit gas bio (LOUGB), manure sapi (MS), manure kambing (MK), manure layer (ML) dan manure puyuh (MP) belum sepenuhnya teratasi. Diperlukan solusi pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Larva lalat tentara hitam (LTH) dapat menjadi pilihan dalam pengolahan limbah. Pemilihan larva LTH sebagai pengurai limbah karena memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap lingkungan extreme dan pakan yang beragam. Larva LTH juga mampu mengolah berbagai macam limbah hanya dalam 18 hari pemeliharaan, yang mana lebih cepat jika dibandingkan dengan teknik pengomposan (42 hari) maupun biogas (20-25 hari). Penelitan ini telah dilaksanakan secara berkelompok di Jl. Joyo Taman Sari gang 2, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Malang pada tanggal 24 Agustus - 6 September 2018 (13 hari). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh berbagai limbah ternak berbasis sampah organik terhadap penampilan larva LTH dan jenis limbah ternak berbasis sampah organik yang cocok untuk larva LTH. Materi penelitian yang digunakan adalah larva umur 5 hari yang ditempatkan pada kotak larva yang berukuran 10,5x10,5x6 cm, setiap kotak larva diisi 1500 ekor larva. Metode penelitian ini menggunakan rancangan percobaan dengan 6 perlakuan menggunakan sampah buah (SB), sampah organik rumah tangga (SORT), lumpur organik unit gas bio (LOUGB), manure sapi (MS), manure kambing (MK), manure layer (ML), manure puyuh (MP) dengan rincian sebagai berikut: (P0) 40% SB + 60% SORT ; (P1) 40% SB + 30% SORT + 30% LOUGB ; (P2) 40% SB + 30% SORT + 30% MS ; (P3) 40% SB + 30% SORT + 30% MK ; (P4) 40% SB + 30% SORT + 30% ML ; (P5) 40% SB + 30% SORT + 30% MP. Variabel yang diukur meliputi konsumsi, pertambahan bobot badan (PBB) 13 hari, efisiensi konversi pakan (EKP) yang dimakan, dan index pengurangan limbah (waste reduction index/WRI). Data dalam penelitian dianalisis statistik menggunakan analisis ragam dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji lanjut jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai limbah ternak berbasis sampah organik memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan, efisiensi konversi pakan yang dimakan, dan index pengurangan limbah. Rataan konsumsi tertinggi yaitu (P0) 153,5 ± 5,92 g. Rataan PBB 13 hari tertinggi yaitu (P0) 159,55 ± 7,14 g. Rataan EKP tertinggi yaitu (P2) 52,95 ± 3,32%; (P3) 52,09 ± 0,91%. Rataan WRI tertinggi yaitu (P0) 5,25 ± 0,2. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh limbah ternak berbasis sampah organik dapat disimpulkan bahwa perlakuan kontrol (P0) dengan komposisi 40% sampah buah (SB) + 60% sampah organik rumah tangga (SORT) memberikan hasil penampilan larva LTH yang terbaik. Disarankan menggunakan P0 (kontrol) dengan komposisi 40% sampah buah (SB) + 60% sampah organik rumah tangga (SORT) untuk menghasilkan penampilan larva dan pengurangan limbah yang terbaik.