Pengaruh Umur Terhadap Produksi Semen Kambing Saanen
Main Author: | Rastra, Ardani Eka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176601/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang yang berlokasi di Jl. Kayu Ambon, Kayu Ambon, Lembang, Bandung, Jawa Barat 40391. Pengumpulan data dilaksanakan pada 14 Januari 2019 sampai dengan 26 januari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi semen kambing Saanen pada umur yang berbeda. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan atau informasi bagi BIB Lembang, Bandung dalam mengevalusai produksi semen kambing Saanen pada umur yang berbeda. Diharapkan dapat menjadi suatu kajian ilmiah serta referensi bagi akademisi tentang produksi semen segar kambing Saanen di BIB Lembang pada umur yang berbeda. Materi penelitian ini berupa data dari penampungan semen 2 ekor kambing Saanen yang bernama Neptune (201425) dan Nefelo (201426) pada umur 2 tahun, 3 tahun, dan 4 tahun. Pengujian kualitas semen segar secara makroskopis dan mikroskopis oleh tenaga laboran BIB Lembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data hasil pencatatan produksi semen dan kualitas semen segar kambing Saanen selama 3 tahun terakhir. Analisa data yang digunakan adalah One Way Analysis of Varience (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Variabel yang digunakan meliputi volume, warna, pH, konsistensi, motilitas masa spermatozoa, motilitas individu, konsentrasi spermatozoa, Post Thawing Motility, Recovery Rate, dan produksi straw semen beku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berpengaruh nyata terhadap volume, motilitas individu, Post Thawing Motility, dan produksi straw (P<0,05). Rataan volume semen kambing Saanen dengan umur yang berbeda yaitu umur 2, 3, dan 4 tahun berturut-turut adalah 2,25±0,61 ml, 2,21±0,76 ml, dan 2,68±0, 77 ml. Rataan motilitas individu spermatozoa kambing Saanen pada umur 2, 3, dan 4 tahun berturut-turut adalah 72,42 ± 13,37 %, 65,00 ± 15,87 %, dan 63,54 ± 17,74 %. Rataan Post Thawing Motility pada umur 2, 3, dan 4 tahun berturut turut adalah 42,62 ± 3,49%, 42,02 ± 2,89%, 41,14 ± 2,34%. Rataan produksi straw semen pada umur 2, 3, dan 4 tahun berturut-turut adalah 108,56 ± 48,43 straw/penampungan, 87,47 ± 31,69 straw/penampungan, dan 104,87 ± 45,06 straw/penampungan. Sedangkan umur tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pH, konsentrasi, dan Recovery Rate spermatozoa kambing Saanen. Rataan pH semen pada umur 2, 3, dan 4 tahun berturut-turut adalah 6,68 ± 0,16, 6,71 ± 0,14, 6,66 ± 0,18. Rataan konsentrasi spermatozoa pada umur 2, 3, dan 4 tahun adalah 2776,66 ± 1010,11 juta/ml, 2306, 25 ± 659,08 juta/ml, 2342,38 ± 683,23 juta/ml. Rataan Recovery Rate spermatozoa pada umur 2, 3, dan 4 tahun berturut-turut adalah 54,93 ± 6,53 %, 55,82 ± 4,60 %, 55,83 ± 5,01 %. Warna semen kambing Saanen pada umur 2, 3, dan 4 tahun didominasi oleh warna cream berturut-turut adalah 77,89 %, 57,47%, dan 62,11%. Persentase konsistensi semen pada umur 2, 3 dan 4 tahun didominasi kental berturut-turut adalah 82,11 %, 73,56 %, 71,43 %. Persentase motilitas massa pada umur 2, 3 dan 4 tahun didominasi persentase (2+) berturut-turut adalah 71,58 %, 60,92 %, 58,39 %. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan umur pejantan berpengaruh terhadap kualitas semen. Pada umur 2 tahun menghasilkan semen dengan kualitas terbaik dengan keunggulan motilitas individu, konsentrasi, dan post thawing motility diatas umur 3 tahun dan 4 tahun, akan tetapi kambing umur 2 tahun memiliki daya tahan beku paling rendah dengan nilai recovery rate sebesar 54,93%. Saran dari penelitian ini adalah Perlu perbaikan kebijakan manajemen pemberian pakan, dan penampungan semen untuk meningkatkan motilitas spermatozoa. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji pengaruh umur lebih dari 4 tahun terhadap kualitas semen kambing Saanen, sebagai dasar kebijakan afkir agar lebih efisien dalam manajemen produksi semen beku di BIB Lembang.