Persepsi Pengguna Bus Trans Sarbagita Terhadap Kinerja Koridor 1 (Kota-GWK-PP)

Main Author: Wardani, Ni Luh Putu Indah Kusuma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176566/1/Ni%20Luh%20Putu%20Indah%20Kusuma%20Wardani.pdf
http://repository.ub.ac.id/176566/
Daftar Isi:
  • Kawasan perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) merupakan pusat ekonomi nasional berbasis kegiatan pariwisata bertaraf internasional yang menyebabkan mobilitas masyarakat tinggi sehingga muncul kemacetan. Di sisi lain Pemerintah Provinsi Bali belum mampu melakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, maka Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyediakan alternatif kepada masyarakat berupa angkutan umum Trans Sarbagita. Koridor 1 Bus Trans Sarbagita merupakan trayek bus yang beroperasi sejak tahun 2011. Selama hampir delapan tahun beroperasi, masyarakat kerap mengeluh terhadap pelayanan Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP). Untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap angkutan umum massal maka Pemerintah Provinsi Bali perlu meningkatkan kualitas pelayanan Bus Trans Sarbagita. Penelitian ini fokus terhadap evaluasi kinerja operasional, evaluasi kinerja pelayanan, menilai kualitas pelayanan menurut persepsi pengguna serta merekomendasi arahan perbaikan kualitas pelayanan Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP). Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini ialah analisis kinerja operasional, analisis kinerja pelayanan, analisis customer satisfaction index (CSI) dan pembobotan. Adapun hasil yang diharapkan dari analisis kinerja operasional yaitu adanya kesesuaian hasil observasi kinerja Bus Trans Sarbagaita Koridor 1 (Kota-GWK-PP) terhadap indikator transportasi perkotaan menurut parameter World Bank Tahun 1986. Sementara hasil yang diharapkan dari analisis kinerja pelayanan yaitu adanya kesesuaian hasil observasi pelayanan Bus Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP) terhadap Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan PM 10 Tahun 2012 dan PM 27 Tahun 2015. Sedangkan hasil yang diharapkan dari analisis customer satisfaction index yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna Bus Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP). Serta hasil yang diharapkan dari analisis pembobotan yaitu untuk mengetahui variabel kualitas pelayanan manakah yang harus diprioritaskan sehingga dapat dilakukan perumusan rekomendasi perbaikan terhadap pelayanan Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP). Adapun hasil yang diperoleh bahwa kinerja operasional Trans Sarbagita Koridor 1 (Kota-GWK-PP) dari enam variabel yang dinilai, terdapat lima variabel yang tidak memenuhi parameter Transportasi Perkotaan menurut World Bank Tahun 1986 yaitu jumlah penumpang saat weekday (hari Senin) dan saat weekend (hari Minggu); jarak tempuh bus; kecepatan perjalanan; load factor weekday (hari Senin) dan weekend (hari Minggu); serta headway. Sementara hasil yang diperoleh dari kinerja pelayanan bus bahwa dari 54 indikator yang dinilai, diketahui sebanyak 24 indikator belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan PM Nomor 10 Tahun 2012 dan PM Nomor 27 Tahun 2015. Sedangkan nilai indeks kepuasan pengguna sebesar 0,69 yang berarti pengguna puas terhadap kinerja dan pelayanan yang diberikan. Adapun urutan prioritas perbaikan pelayanan berdasarkan hasil pembobotan yaitu tangible, reliability, assurance, responsiveness, dan emphaty.