Pengaruh Penambahan Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria) Dan Jahe Gajah (Zingiber Officinale Var. Officinale) Sebagai Fitobiotik Dalam Bentuk Enkapsulasi Dan Non Enkapsulasi Terhadap Organ Dalam Ayam Pedaging

Main Author: Hanifah, Titis Yuliana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176546/
Daftar Isi:
  • Fitobiotik merupakan feed additive alami dari tanaman yang memiliki kandungan zat aktif berfungsi untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit. Diantara jenis tanaman tersebut yaitu temu putih dan jahe gajah. Temu putih (Curcuma zedoaria) mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin. Karakteristik pahit temu putih berkhasiat menstimulasi sekresi kelenjar saliva dan organ pencernaan. Sedangkan jahe gajah (Zingiber officinale var officinale) mengandung Gingerol, Zingerone, flavonoid, aseton, metanol dan minyak atsiri. Enkapsulasi merupakan proses fisik dimana bahan aktif atau bahan inti dikemas untuk menghindari bahan tersebut hilang atau bahkan rusak akibat penggilingan dan pemanasan. Proses enkapsulasi ini dengan cara pengeringan tanpa merusak zat aktif yang ada pada temu putih dan jahe gajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan rimpang dari temu putih (Curcuma zedoaria) dan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) sebagai fitobiotik dalam bentuk enkapsulasi maupun non enkapsulasi terhadap organ dalam ayam pedaging yang meliputi hati, gizzard, jantung dan limpa. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 November sampai 10 Desember 2018. Lokasi penelitian di Jalan Melati No. 3, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu tepatnya di peternakan milik Bapak Bakri. Analisa proksimat bahan pakan dilakukan dilaksanakan di Laboratorium pakan ternak Blitar. Penelitian ini menggunakan DOC (Day Old Chick) ayam pedaging strain Lohman grade Platinum sejumlah 196 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang masing-masing ulangan disusun secara random dengan diisi 7 ekor ayam pedaging. Perlakuan ini terdiri dari PO (pakan basal tanpa menggunakan temu putih dan jahe gajah sebagai kontrol), P1 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah non enkapsulasi 0,6%), P2 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah non enkapsulasi 0,8%), P3 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah non enkapsulasi 1%), P4 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah enkapsulasi 0,6%), P5 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah enkapsulasi 0,8%), P6 (pakan basal dengan penambahan fitobiotik kombinasi temu putih dan jahe gajah enkapsulasi 1%). Pengukuran bobot badan dan organ dalam dilakukan pada ayam berumur 35 hari sebanyak 28 ekor. Peubah yang diamati adalah bobot organ hati, jantung, gizzard dan limpa. Data dari rancangan acak lengkap dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan’s. Data hasil penelitian untuk berat hati diperoleh nilai tertinggi pada P4 (2,107±0,113) g/100g BB dan terendah pada P3 (1,841±0,159) g/100g BB. Berat gizzard diperoleh nilai tertinggi pada P6 (2,013±0,140) g/100g BB dan terendah pada P0 (1,831±0,038) g/100 BB. Berat jantung diperoleh nilai tertinggi pada P6 (0,471±0,015) g/100 BB. dan terendah pada P0 (0,431±0,027) g/100 BB. Berat limpa diperoleh nilai tertinggi pada P6 (0,153±0,013) g/100g BB dan terendah pada P0 (0,140±0,023) g/100g BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) dan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) sebagai feed additive dalam pakan bentuk enkapsulasi maupun non enkapsulasi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap organ hati, gizzard, jantung dan limpa. Kesimpulan yang didapat bahwa penambahan tepung rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) dan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) dalam bentuk enkapsulasi dan non enkapsulasi dalam pakan memberikan pengaruh yang sama terhadap metabolisme organ dalam ayam pedaging. Hasil menunjukkan bahwa organ dalam dengan kecenderungan bobot besar dalam bentuk enkapsulasi pada level 1%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan tepung rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) dan jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale) sebagai alternatif bahan pakan ternak ayam pedaging dengan pertimbangan kandungan, jumlah yang dibutuhkan serta harga bahan pakan. Selain itu juga sebagai alternatif untuk mengantisipasi Avian Influenza (AI).