Perancangan Tata Letak Gudang Bahan Baku Tepung Menggunakan Metode Shared Storage dan Pendekatan Simulasi
Main Author: | Ramdani, Adhitya Wahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176545/1/Adhitya%20Wahyu%20Ramdani.pdf http://repository.ub.ac.id/176545/ |
Daftar Isi:
- PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. divisi noodles merupakan perusahaan yang memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi instan antara lain Indomie, Sarimi, Supermi, Sakura, Popmie dan Mi Telor Cap 3 Ayam dengan kapasitas produksi sekitar 13 milyar bungkus mi dan 3,6 juta ton tepung terigu per tahun. Kebutuhan produksi itulah yang menuntut PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk untuk memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai salah satunya adalah gudang. Berdasarkan hasil diskusi dengan pembimbing lapangan diketahui bahwa sistem penyimpanan yang digunakan pada gudang bahan baku bumbu dan gudang produk jadi telah mengelompokkan produk berdasarkan rasa mi instan sedangkan pada gudang bahan baku tepung dilakukan secara acak. Kondisi ini menyebabkan proses penyimpanan pada gudang bahan baku tepung tidak pasti sehingga ketika tepung yang dibutuhkan letaknya terhalang oleh tepung lainnya, maka operator forklift harus membongkar bagian tersebut agar tepung yang dibutuhkan dapat dijangkau. Proses penyimpanan yang tidak pasti juga menyebabkan terjadinya penumpukan bahan baku tepung pada gang atau jalur material handling dikarenakan waktu tempuh yang tidak terkendali. Hal tersebut berpengaruh pada kelancaran arus pengiriman bahan baku ke line produksi. Jarak tempuh dan waktu tempuh yang lebih cepat dapat menghemat penggunaan biaya tempuh material handling. Pada penelitian ini dilakukan proses perhitungan jarak tempuh menggunakan metode rectilinear pada layout existing dan layout usulan yang terdiri dari layout usulan A dan layout usulan B. Layout usulan dibuat dengan menerapkan metode shared storage agar proses penyimpanan mengutamakan area penyimpanan kosong terdekat terlebih dahulu. Jarak tempuh yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya digunakan sebagai input untuk mensimulasikan proses pergudangan menggunakan software simulasi Arena dengan menerapkan metodologi simulasi. Proses simulasi dilakukan pada layout existing, layout usulan A dan layout usulan B untuk mendapatkan waktu tunggu dan jumlah entitas menunggu terkecil. Hasil perhitungan jarak tempuh digunakan pula sebagai input untuk perhitungan biaya material handling yang dilakukan pada layout existing, layout usulan A dan layout usulan B. Hasil penelitian ini berupa layout usulan yang menerapkan metode shared storage. Berdasarkan perhitungan didapatkan layout usulan B memiliki minimasi jarak tempuh proses storage sebesar 5.449,0 meter (12,56 %) dan proses retrieval sebesar 10.271,6 meter (16,37%), minimasi waiting time proses storage sebesar 2,28 menit (16,67%) dan proses retrieval sebesar 28,13 menit (42,10%), serta minimasi biaya tempuh proses storage sebesar Rp 148.591,24 (7,76 %) dan proses retrieval sebesar Rp 280.106,53 (11,47%). Oleh karena itu, layout usulan B dengan penerapan metode shared storage dipilih sebagai layout usulan yang paling optimal.