Karakteristik Kuantitatif Karkas Dan Wholesale Cut Sapi Australian Commercial Cross Heifer Berdasarkan Tingkat Umur Yang Berbeda
Main Author: | Yudo, Erwin Pratyakso |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176541/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di RPH PT. Cianjur Arta Makmur Kampung Citampele, Desa Menteng Sari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 6 November-26 Desember 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kuantitatif karkas dan wholesale cut sapi Australian Commercial Cross (ACC) heifer pada tingkat umur yang berbeda. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik kuantitatif karkas dan wholesale cut sapi Australian Commercial Cross (ACC) heifer berdasarkan tingkat umur yang berbeda. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Australian Commercial Cross (ACC) heifer sebanyak 81 ekor dengan tingkat umur: PI0, PI2 dan PI4. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus melalui observasi langsung. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel yang diamati meliputi bobot potong, bobot karkas segar, bobot karkas layu, persentase karkas, penyusutan karkas dan wholesale cut meliputi prime cut, hindquarter carcass, forequarter carcass dan manufacturing cut. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji ANOVA searah (one way anova). Hasil penelitian berdasarkan uji ANOVA sapi Australian Commercial Cross (ACC) heifer pada karakteristik kuantitatif karkas menunjukan bobot potong, bobot karkas segar, bobot karkas layu tingkat umur PI0, PI2 dan PI4 berbeda nyata (P<0,05), chuck, blade, chuck tender, shin, brisket, topside, outside, eye round, knuckle, rump, FQL 85, FQL 65, persentase tendon, tulang, daging dan lemak tingkat umur PI0, PI2 dan PI4 berbeda sangat nyata (P<0,01), sedangkan persentase karkas, persentase susut karkas, creash meat dan shank berbeda tidak nyata, bobot potong yaitu 467,18 + 21,18 kg, 484,72 + 29,79 kg dan 490,77 + 30,22 kg. Bobot karkas segar yaitu 246,96 + 11,548 kg, 253,91 + 18,53 kg dan 260,40 + 17,66 kg. Bobot karkas layu yaitu 242,27 + 11,39 kg, 248,95 + 18,08 kg dan 255,16 + 17,22 kg. Persentase karkas yaitu 52 + 1,58 %, 52,42 + 2,81 % dan 53,05 + 1,29 %. Persentase penyusutan karkas yaitu 1,90 + 0,20 %, 1,95 + 0,27 % dan 2,01 + 0,24 %. Produksi wholesale cut yaitu tenderloin 3,27 + 0,21 kg, 3,33 + 0,26 kg dan 3,36 + 0,37 kg, striploin 9,68 + 0,70 kg, 9,92 + 1,13 kg dan 10,11 + 1,02 kg, cuberoll 5,68 + 0,24 kg, 5,61 + 0,38 kg dan 5,70 + 0,64 kg, topside 15,65 + 0,51 kg, 15,49 + 0,55 kg dan 14,15 + 1,13 kg, shank 7,63 + 0,52 kg, 7,66 + 0,55 kg dan 7,70 + 0,60 kg, outside 8,88 + 0,57 kg, 8,42 + 0,78 kg dan 7,98 + 0,55 kg, eye round 4,06 + 0,26 kg, 4,03 + 0,30 kg dan 3,77 + 0,42 kg, knuckle 9,32 + 0,45 kg, 9,29 + 0,38 kg dan 8,69 + 0,64 kg, rump 12,47 + 0,86 kg, 13,73 + 0,87 kg dan 14,40 + 0,95 kg, chuck 18,47 + 1,06 kg, 19,94 + 2,11 kg dan 21,07 + 1,53 kg, blade 17,42 + 0,27 kg, 16,40 + 1,22 kg dan 15,91 + 1,00 kg, chuck tender 2,33 + 012 kg, 2,32 + 0,18 kg dan 2,12 + 0,26 kg, shin 7,15 + 0,34 kg, 7,18 + 0,68 kg dan 6,73 + 0,56 kg, brisket 12,49 + 0,84 kg, 13,85 + 0,98 kg dan 13,72 + 1,06 kg, creash meat 1,40 + 0,27 kg, 1,57 + 0,20 kg dan 1,52 + 0,29 kg. FQL 85 9,91 + 1,19 kg, 12,64 + 1,16 kg dan 13,47 + 1,76 kg, FQL 65 9,36 + 1,10 kg, 10,15 + 1,56 kg dan 10,66 + 1,36 kg, tendon 4,30 + 0,42 kg, 5,09 + 0,93 kg dan 5,27 + 0,81 kg, persentase daging 64,73 + 0,52 %, 65,46 + 0,76 % dan 63,67 + 0,86 %, persentase tulang 24,90 + 0,37 %, 23,84 + 0,44 % dan 23,72 + 0,68 % dan persentase lemak 7,97 + 0,55 %, 8,17 + 0,69 % dan 9,98 + 1,24 %. Kesimpulan dalam penelitian ini tingkat umur yang berbeda pada sapi Australian Commercial Cross heifer memberikan perbedaan karakteritik kuantitatif karkas dan wholesale cut, namun tidak memberikan perbedaan pada persentase karkas, penyusutan karkas, daging tenderloin, striploin, cuberoll, creash meat dan shank. Pada tingkat umur PI4 diperoleh karakteristik kuantitatif karkas dan wholesale cut tertinggi dari pada PI0 dan PI2. Tingkat umur PI0 memperoleh keuntungan tertinggi penjualan karkas secara wholesale cut dari pada penjualan bobot hidup. Saran dari penelitian ini perusahaan Rumah Potong Hewan (RPH) disarankan menjual karkas dalam bentuk wholesale cut dari pada menjual karkas secara utuh. Pemotongan sapi sebaiknya dilakukan pada tingkat umur PI0 untuk menghasilkan keuntungan tertinggi dalam proses pemotongan.