Hubungan Antara Statistik Vital dan Lingkar Ekor dengan Bobot Badan Domba Ekor Gemuk Jantan berdasarkan Umur yang Berbeda
Main Author: | Hapsari, Nur Yunita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176535/ |
Daftar Isi:
- Domba Ekor Gemuk (DEG) merupakan salah satu domba plasma nutfah Indonesia yang merupakan domba tipe pedaging. DEG memiliki sifat fisik yang menjadi ciri khasnya, yaitu mempunyai ekor gemuk, berwarna putih, tidak bertanduk, berbulu kasar, mampu beradapatasi pada iklim kering dan mampu beranak 1–2 ekor per kelahiran dan kadang 3 ekor per kelahiran. Kekhasan ini merupakan ekspresi dari kekhasan potensi genetik DEG, yang belum teroptimalkan dan cenderung dieksploitasi. Mempertahankan plasma nutfah ini perlu dilakukan seleksi ternak salah satunya dengan mengetahui bobot badan DEG, yaitu dengan cara mengukur tubuh ternak untuk penafsiran bobot badan DEG dengan mudah. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan Agri Lestari Dairy Farm tepatnya di RT/RW 29/06, Dusun Maron Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Peternakan dijadikan lokasi penelitian karena berfokus pada penggemukan Domba Ekor Gemuk di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada bulan November-Desember 2018. Sedangkan pengolahan data dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Januari-Februari 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor Domba Ekor Gemuk berumur 10-36 bulan yang berjenis kelamin jantan dengan dibedakan menjadi 3 kelompok umur yaitu PI0 (10-12 bulan) sejumlah 24 ekor, PI1 (13-24 bulan) sejumlah 30 ekor, dan PI2 (25-36 bulan) sejumlah 6 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan korelasi yang dilaksanakan di peternakan Agrilestari Dairy Farm dan pengamatan langsung terhadap ternak Domba Ekor Gemuk. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang meliputi ukuran tubuh dan perbedaan umur ternak dan pengukuran langsung di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien keragaman variabel linear tubuh pada Domba Ekor Gemuk jantan antara 3,08%-14,48% pada PI0, sedangkan 4,36%-14,7% pada PI1, serta 2,96%-10,89% pada PI2. Terdapat korelasi positif sedang antara statistik vital dan lingkar ekor dengan bobot badan DEG jantan pada semua umur DEG. Terdapat korelasi positif antara lingkar ekor pada semua kelompok umur ternak terhadap bobot badan Domba Ekor Gemuk dan pada PI2 memiliki korelasi yang sempurna dengan jumlah r = 0,82, sedangkan untuk statistik vital yaitu tinggi badan dengan bobot badan memiliki korelasi positif sedang pada PI0, korelasi positif sedang antara panjang badan dengan bobot badan DEG pada PI1 namun terdapat korelasi negatif pada korelasi panjang badan dengan bobot badan PI2. Terdapat korelasi antara lingkar dada dengan bobot badan DEG jantan pada PI0 dan PI1 yaitu 0,675 dan 0,414. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Lingkar ekor pada semua umur ternak memiliki korelasi positif sedang dengan bobot badan Domba Ekor Gemuk, dan pada PI2 (umur 12-24 bulan) memiliki korelasi positif tinggi yang sempurna, sedangkan statistik vital memiliki korelasi positif sedang pada umur PI0 dan PI1.