Pertumbuhan Kelinci Peranakan New Zealand White Dengan Bobot Badan Awal Yang Berbeda Di Peternakan Azhar Farm
Main Author: | Kurniawan, Kukuh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176484/ |
Daftar Isi:
- Kelinci merupakan komoditas ternak yang memiliki potensi yang biak di Indonesia sebagai alternatif penyedia protein hewani. Pengembangan ternak kelinci perlu dilakukan untuk menunjang produksi ternak khususnya pada penyediaan indukan yang memiliki kualitas yang baik. Indukan yang baik dapat dinilai dari salah dari salah satu faktor yaitu baiknya bobot badan yang dimiliki. Proses pertambahan bobot badan yang perlu diperhatikan agar didapatkan bobot badan yang baik sehingga ternak dapat dijadikan sebagai indukan baru untuk memperbanyak jumlah populasi ternak kelinci di Indonesia. Penelitian dilaksanakan di peternakan Azhar Farm milik bapak Masyhuri Azhar S.pt. yang beralamat di Jalan Slamet NO. 3b gang V, desa Banaran, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini berlangsung selama rentang waktu mulai 6 Februari 2019 sampai 17 Maret 2019. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pertambahan bobot badan kumulatif, pertambahan bobot badan absolut dan pertambahan bobot badan relatif dari ternak yang telah dikelompokkan menjadi ternak dengan bobot awal kecil, ternak dengan bobot awal sedang dan ternak dengan bobot awal besar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi peternak serta pembaca mengenai bobot awal yang besar tidak selalu mengasilkan pertambahan bobot badan yang besar juga. Materi penelitian ini adalah 30 ekor anakan kelinci jenis peranakan New Zealand White berumur 3 - 4 bulan berjenis kelamin betina dengan rataan bobot awal 1573,56 g. Perlakuan yang dilakukan disini adalah dengan mengelompokkan bobot badan awal menjadi 3 kelompok, yaitu bobot badan awal kecil, bobot badan awal sedang dan bobot badan awal besar. Bobot badan kecil memiliki rentang bobot badan awal mulai dari 1125 – 1430 g dengan rataan sebesar 1265,5 g. Kelompok bobot badan awal sedang memiliki rentang bobot 1485 – 1680 g dengan rataan 1571 g. Pada kelompok bobot badan awal besar memiliki rentang bobot 1685 – 2275 g dengan rataan 1884 g. Data pertambahan bobot badan akan dihitung setiap minggu selama 1 bulan dan hasilnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan One Way ANOVA (Analysis of Variance). Apabila menunjukkan perbedaan terhadap perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata terkecil (BNT). Pada penelitian ini memperoleh hasil yang menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan anakan kelinci peranakan New Zealand White yang meliputi PBB Kumulatif, PBB Absolut serta PBB Relatif. Hasil penelitian menunjukkan kelompok bobot awal kecil memberikan hasil tertinggi pada PBB Kumulatif sebesar 661 ± 179,40 g. Pada PBB Absolut kelompok bobot badan awal kecil menjadi yang terbaik juga dengan 22,034 ± 5.98 g. Kelompok bobot badan kecil juga menjadi yang terbaik pad PBB Relatif dengan 15,742 ± 4,02 %. Dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik dari penelitian tersebut berada pada kalompok dengan bobot awal kecil. Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak selalu bobot badan awal yang besar akan menghasilkan pertambahan bobot badan yang besar juga sehingga peternak tidak harus selalu menilai dari bobot badan awal saja, namun tetap harus melakukan penilaian serta pemilihan bobot badan ternak untuk indukan.