Dampak Usaha Ternak Sapi Potong Pada Usaha Konservasi Taman Nasional Baluran (Studi Kasus di Dusun Karang Tekok Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo)

Main Author: Kawedar, Yahya Bagus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176482/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Karang Tekok yang terletak di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu, terhitung mulai tanggal 28 November 2018 hingga 18 Februari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan manajemen usaha ternak sapi potong di Dusun Karang Tekok serta dampak usaha ternak sapi potong terhadap aturan wilayah konservasi Taman Nasional Baluran. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengambilan data menggunakan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dusun Karang Tekok mayoritas telah bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan kurang dari Rp 500.000,- per bulan. Penghasilan yang rendah tersebut membuat masyarakat disana melakukan sistem bagi hasil dengan investor untuk usaha ternak sapi potong. Tuntutan ekonomi serta dekatnya lokasi yang Dusun Karang Tekok dengan Taman Nasional Baluran membuat masyarakat disana menggunakan manajemen semi-intesif dengan menggembalakan sapi ke kawasan hutan Taman Nasional Baluran untuk mencukupi kebutuhan pakan dari sapi mereka. Manajemen pemeliharaan yang digunakan oleh masyarakat Dusun Karang Tekok yaitu semi-intensif, dimana pada pagi hingga siang hari ternak digembalakan dan sore hingga malam hari dikembalikan lagi ke kandang. Perkandangan yang digunakan oleh mereka masihlah tradisional, tetapi struktur bangunan kuat. Kesehatan ternak tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat, sehingga apabila ada sapi yang sakit hanya diberikan obat alternatif. Pemasaran yang diterapkan masihlah sangat tradisional dan sederhana dimana orang dagang sapi mengambil sapi-sapi ke kandang warga yang hendak menjual sapinya dan transaksi pun dilakukan ditempat. Kegiatan ini menimbulkan beberapa dampak, antara lain a) dampak sosial yaitu terjadinya konflik antara masyarakat penggembala Dusun Karang Tekok dengan pihak Taman Nasional Baluran karena telah melanggar regulasi Baluran, b) dampak ekonomi yaitu masyarakat diuntungkan karena tidak perlu memikirkan biaya pakan karena ternak sudah digembalakan ke hutan, c) dampak ekologi yaitu menganggu ekosistem yang ada di hutan Taman Nasional Baluran. Upaya pemerintah untuk menurunkan konflik dan melakukan konservasi yaitu dengan melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi terkait penggembalaan liar, mendukung pengembangan usaha ternak sapi potong di Dusung Karang Tekok serta membentuk dan membina Kelompok Peternak Rakyat sebagai fasilitas dan percontohan dimana ternak dipelihara secara intensif, sanitasi perkandangan yang baik, ketersediaan pakan dan minum yang mencukupi kebutuhan ternak, serta terjaganya kesehatan ternak . Bantuan-bantuan dari pemerintah tetap dinilai kurang karena tidak menyentuh semua lapisan masyarakat di Dusun Karang Tekok. Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masyarakat Dusun Karang Tekok untuk menunjang perekonomian masyarakat disana, dengan membrikan regulasi-regulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak, sedangkan untuk masyarakat Dusun Karang Tekok harus lebih sadar dan membuka hati serta pikiran bahwa sudah banyak dampak yang ditimbulkan akibat penggembalaan yang dilakukan. Program maupun bantuan dari pemerintah sudah sedikit membantu permasalahan mengenai usaha ternak sapi potong masyarakat sekitar, hanya menunggu masyarakat yang harus mau berpartisipasi dalam program tersebut. Pihak pengelola Taman Nasional Baluran juga harus lebih mendekatkan diri kepada masyarakat Dusun Karang Tekok, sehingga kesepahaman dapat dicapai kedua belah pihak.