Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Menggunakan Pengencer Tris Aminomethane Kuning Telur Dalam Pelarut Aseton 70% Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Selama Penyimpanan Suhu Ruang
Main Author: | Fitriyati, Aida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176468/ |
Daftar Isi:
- Menunjang program IB untuk mendapatkan bibit unggul diperlukan semen yang memiliki kualitas baik. Semen setelah dilakukan penampungan perlu dilakukan pengenceran, Pengencer Tris Aminomethane berfungsi sebagai buffer dan mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit. Kuning telur berfungsi melindungi spermatozoa terhadap cold shock dan sebagai sumber energi. Selain pengencer Tris Aminometahne kuning telur untuk melindungi semen dari antioksidan diperlukan untuk meredan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak daun kemangi menggunakan pengencer Tris Aminomethane kuning telur dengan pelarut aseton 70% tanpa inaktivasi terhadap kualitas semen kambing boer selama penyimpanan suhu ruang. Materi penelitian yang digunakan adalah semen segar kambing boer yang berumur 4-6 tahun dengan bobot badan 60 kg pada masing-masing ternak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan laboratorium dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu P0 (semen + tanpa EDK+ pengencer Tris Aminomethane kuning telur), P1 (semen + 1% EDK+ pengencer Tris Aminomethane kuning telur), P2 (semen + 2% EDK+ pengencer Tris Aminomethane kuning telur), P3 (semen + 3% EDK+ pengencer Tris Aminomethane kuning telur), dilakukan pengamatan pada suhu ruang dengan diamati setiap jam ke-0, 1, 2 dan 3. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis ragam. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), ANOVA dan selanjutnya apabila terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) atau nyata (P<0,05), akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis statistik terhadap motilitas jam ke-0 dan jam ke-2 spermatozoa kambing boer menunjukkan tidak adanya perbedaan. Tetapi berbeda dengan jam ke-1 dan jam ke-3 analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0,05). Hasil analisis statistik terhadap viabilitas dari jam ke-0 sampai jam ke-3 spermatozoa kambing boer menunjukkan tidak adanya perbedaan dengan penambahan ekstrak daun kemangi. Hasil analisis statistik terhadap abnormalitas jam ke- 0 dan jam ke-1 semen kambing Boer menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dan abnormalitas pada jam ke-2 menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05) dan abnormalitas pada jam ke-3 menunjukkan tidak adanya perbedaan pada pengaruh penambahan ekstrak daun kemangi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan penambahan ekstrak daun kemangi terhadap uji motilitas pada jam ke-0 tidak memberikan perbedaan, pada jam ke-1 memberikan perbedaan yang nyata, pada jam ke-2 tidak memberikan perbedaan dan pada jam ke-3 memberikan perbedaan yang nyata. Pada uji viabilitas pada jam ke-0 sampai jam ke-3 tidak adanya pengaruh penambahan ekstrak daun kemangi dan pada uji abnormalitas pada jam ke-0 adanya perbedaan yang sangat nyata, pada jam ke-1 adanya perbedaan yang sangat nyata, pada jam ke-2 memberikan perbedaan yang nyata dan pada jam ke-3 tidak memberikan perbedaan pada abnormalitas spermatozoa pada penyimpanan suhu ruang.