Karakteristik Karkas Sapi Bali Dan Sapi Peranakan Limousin Berdasarkan Bobot Badan, Bobot Karkas, Rea Dan Kualitas Fisik
Main Author: | Dewi, Adji Nabila Maricha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176462/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi daging sapi setiap tahunnya meningkat, peningkatan tersebut diimbangi dengan peningkatan populasi sapi. Populasi sapi potong pada tahun 2017 diperkirakan mencapai 16,6 juta ekor naik 3,72% dari tahun sebelumnya. Konsumsi daging yang semakin meningkat menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi protein hewani untuk tubuh. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang produksi karkas dan kualitas fisik daging sapi Bali dan Peranakan Limousin, sehingga dapat digunakan untuk pertimbangan dalam pemeliharaan ternak. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Kota Surabaya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penelitian dilaksanakan pada 25 Februari hingga 25 Maret 2017. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 50 ekor sapi Bali dan 50 ekor Peranakan Limousin. Ternak yang diambil pada kisaran umur 1-2 tahun (PI2) dan 2-3 tahun (PI4), sampel berasal dari peternakan rakyat di Pulau Bali, Probolingo dan Pasuruan yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya. Variabel yang diamati meliputi bobot potong, bobot karkas, rib eye area, marbling serta warna lemak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, pemilihan lokasi penelitian secara purposive sampling. Pengambilan sampel secara acak, selanjutnya data dikelompokkan berdasarkan bangsa ternak dan umur dengan pengamatan gigi seri tetap. Data dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan untuk mengetahui pengaruh bangsa ternak terhadap bobot badan, bobot karkas serta luas rib eye area, kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi regresi untuk melihat pengaruh bobot badan terhadap karkas dan karkas terhadap rib eye area, sedangkan untuk kualitas fisik dilakukan perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangsa ternak berpengaruh terhadap bobot badan, bobot karkas, persentase karkas serta luas rib eye area. Rata-rata bobot badan sapi Bali 403,92±34,16 kg dan sapi Peranakan Limousin 499,27±35,10 kg. Rata-rata bobot karkas sapi Bali 226,43±23,17 kg dan sapi Peranakan Limousin 268,30±19,75 kg. Rata-rata persentase karkas sapi Bali 55,99 persen dan sapi Peranakan Limousin 53,76 persen. Luas rib eye area sapi Bali 43,67±5,77 cm dan sapi Peranakan Limousin 55,24±5,06 cm. Uji korelasi regresi disimpulkan bahwa semakin tinggi bobot badan ternak akan diikuti pula bobot karkas dan luas rib eye areanya. Kualitas fisik daging warna lemak sapi Bali paling banyak skor 3 (69,23%) pada PI2 dan sapi Peranakan Limousin paling banyak skor 2 (64,29%) pada PI4. Marbling sapi Bali skor 0 sebesar 58,01% dengan sampel 29 ekor dan sapi Peranakan Limousin sebesar 82,46% dengan sampel 41 ekor, skor marbling 1 pada sapi Bali sebesar 49,99% dengan sampel 21 ekor dan sapi Peranakan Limousin sebesar 17,53% dengan sampel 9 ekor. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi Peranakan Limousin menghasilkan karakteristik karkas dan luasan REA lebih tinggi dibandingkan sapi Bali, namun sapi Bali memiliki kualitas daging lebih baik daripada sapi Peranakan Limousin. Sarannya Sebaiknya pemotongan di lakukan pada PI4 karena memiliki produksi karkas yang tinggi, REA yang lebih luas dan kualitas fisik yang tinggi.