Analisis Budaya Strategis Arab Saudi Membentuk Islamic Military Counter Terrorism Coalition (IMCTC) tahun 2015

Main Author: Atsari, Ainun Syahida
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176411/
Daftar Isi:
  • Arab Saudi mengumumkan membentuk Islamic Military Counter Terrorism Coalition (IMCTC) pada Desember 2015. Sesuai namanya, koalisi ini beranggotakan negara yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam dan bertujuan melawan terorisme. Namun, tidak semua negara mayoritas Muslim bergabung dengan IMCTC. Reputasi Arab Saudi masih diragukan untuk membentuk bahkan memimpin koalisi kontra terorisme dan IMCTC dikritik. Lumrahnya, kerja sama internasional dalam isu terorisme melibatkan sebanyak mungkin negara partisipan dan keanggotaannya bersifat terbuka, karena terorisme merupakan ancaman keamanan bagi hampir seluruh negara di dunia. Dari persepsi tersebut, IMCTC dipertanyakan relevansinya dan dicurigai sarat kepentingan Arab Saudi. Pembentukan IMCTC yang diinisiasi Arab Saudi pada penelitian ini coba dikaji menggunakan konsep budaya strategis dari Jeffrey S. Lantis. Penggunaan konsep budaya strategis memberi peluang analisa bahwa rasionalisasi atas perilaku negara bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor ideasional dan materil. Dalam penelitian ini digali faktor-faktor yang membentuk persepsi Arab Saudi atas kondisi keamanan dan pandangannya mengenai terorisme, sehingga memengaruhi keputusan Saudi membentuk IMCTC. Pan-Islamisme menjadi budaya strategis Arab Saudi yang aktif muncul pada keputusan Kerajaan Saudi membentuk IMCTC, dipengaruhi oleh beberapa faktor budaya strategis yang signifikan yakni faktor sumber potensial politik dan faktor sumber potensial sosial-budaya.