Analisis Kebijakan Penundaan Penandatanganan African Continental Free Trade Area (AFCFTA) Agreement Oleh Nigeria Tahun 2018
Main Author: | Rohmawati, Ida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176390/ |
Daftar Isi:
- Pada tahun 2012, negara-negara dikawasan Afrika yang tergabung dalam organisasi regional African Union (AU) memutuskan akan menciptakan perdagangan bebas. Pedagangan bebas ini sebagai salah satu wujud integrasi ekonomi di kawasan. Skema perdagangan bebas yang dibentuk bertujuan meningkatkan pertumbuhan perdagangan intra Afrika. Inisiasi ini kemudian berlanjut sampai dengan tahun 2018 dengan peluncuran African Continental Free Trade Area. Peluncuran pada tanggal 21 Maret 2018 di Kigali Rwanda sekaligus sebagai forum untuk penandatanganan AfCFTA Agreement. Dalam pertemuan tersebut negara-negara hadir untuk melakukan penandatangan, termasuk Nigeria sebagai salah satu negara inisiator. Pada awalnya Nigeria berkomitmen untuk melakukan penandatanganan, namun ternyata memutuskan melakukan penundaan pada saat itu juga. Keputusan tersebut disampaikan oleh Presiden Nigeria, hal ini menjadi kontradiktif karena keputusan tersebut bertolak belakang dengan putusan dari Federal Executive Council Nigeria yang mengumumkan akan melakukan penandatangan AfCFTA Agreement. Sehingga dalam tulisan ini akan menelaah mengenai kegiatan politik dalam proses pengambilan keputusan Nigeria tersebut dengan menggunakan model pengambilan kebijakan milik Grahan T Allison. Model yang akan digunakan adalah model ketiga yaitu Bureaucratics Politic.