Pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan terhadap egg mass, warna kuning telur, dan income over feed cost pada burung puyuh
Main Author: | Hidayat, Zulfan Maulidi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176386/ |
Daftar Isi:
- Burung puyuh merupakan salah satu unggas yang potensial untuk dikembangkan. Pakan menjadi faktor penting untuk mencapai produksi yang maksimal. Biaya pakan merupakan permasalahan yang paling berpengaruh dalam suatu usaha peternakan burung puyuh. Harga pakan yang mahal membuat peternak mencari cara untuk memanfaatkan bahan pakan yang ada disekitar sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang mahal. Bahan pakan yang digunakan harus mengandung nutrisi yang masih bisa dimanfaatkan untuk ternak. Limbah kulit pisang merupakan bahan pakan yang mudah didapatkan dan masih mengandung zat nutrisi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan untuk burung puyuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan terhadap egg mass ̧ warna kuning telur, dan IOFC pada burung puyuh serta untuk mengetahui level yang tepat untuk mendapatkan egg mass yang tinggi, warna kuning telur yang bagus, dan IOFC tinggi pada burung puyuh. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan kulit pisang dalam pakan burung puyuh. Penelitian dilaksanakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul di Dusun Bunder RT. 18 RW. 06, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Analisis proksimat pakan komplit dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Analisis proksimat Tepung kulit pisang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Muhammadiyyah, Malang. Pengolahan tepung kulit pisang dilakukan di Materia Medika, Batu. Kegiatan penelitian dilakukan selama 5 minggu (35 hari), mulai tanggal 7 November - 12 Desember 2018. Materi yang digunakan adalah burung puyuh jenis Coturnix-coturnix japonica atau Japanese Quail betina periode layer umur 47 hari sebanyak 90 ekor dengan rataan egg mass 8,17±0,81 g/ekor dan Koefisein Keragaman 9,96%. Alat-alat yang digunakan meliputi kandang, tempat pakan dan minum, timbangan digital, plastik clip, peralatan kebersihan, dan egg yolk colour fan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, setiap ulangan menggunakan 5 ekor burung puyuh. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (Pakan komersial 100%), P2 (Pakan komersial 96,5% + 3,5% TKP), P3 (Pakan komersial 93% + 7% TKP). Pengumpulan data dilakukan setiap minggu sampai minggu terakhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit pisang dalam pakan memberikan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap egg mass, warna kuning telur, dan IOFC pada burung puyuh. Nilai rataan egg mass berkisar antara 8,55±0,60 g/ekor/hari sampai 9,66±0,39 g/ekor/hari, nilai rataan warna kuning telur berkisar antara 6,00±0,63 sampai 6,83±0,41, dan nilai rataan IOFC berkisar antara Rp. 9495,68±3972,70 sampai Rp. 13341,11±2174,63. Kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan (0% ; 3,5% ; dan 7%) memberikan hasil yang tidak berbeda terhadap egg mass, warna kuning telur dan IOFC. Penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan sebesar 3,5% secara numerik cenderung menghasilkan nilai IOFC yang lebih tinggi daripada persentase pemberian lain. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah tepung kulit pisang dapat digunakan dalam pakan burung puyuh sebesar 3,5% untuk mendapatkan nilai income over feed cost yang tinggi.