Evaluasi Bobot Hidup, Bobot Karkas dan Persentase Karkas pada Kelinci New Zealand White dengan Penggunaan Indigofera (Indigofera sp) dalam Pakan

Main Author: Wuryaningrum, Katrin Ayunda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176354/
Daftar Isi:
  • Indigofera (Indigofera sp) merupakan leguminosa yang ketersediannya ada disepanjang musim. Indigofera dapat dipanen saat usia 60 hari dimana pada umur sekian mencapai kandungan nutrisi yang optimal. Penggunaan Indigofera dalam ransum pakan ternak kelinci peranakan New Zealand White diharapkan dapat meningkatkan bobot hidup, bobot karkas serta persentase karkas karena mengandung PK yang tinggi yaitu 25,99%. Penggunaan Indigofera dalam ransum pakan kelinci peranakan New Zealand White bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas . Materi penelitian yang digunakan yaitu kelinci peranakan New Zealand White jantan yang berasal dari Azhar Farm sebanyak 20 ekor dengan periode lepas sapih yaitu umur 40-45 hari. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu penggunaan Indigofera dalam ransum pakan dengan level 10%, 20%, 30% dan 40%. Variabel yang dihitung yaitu bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas. Pengambilan data dilakukan selama 30 hari, data dianalisis dengan Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh beda sangat nyata pada bobot hidup, bobot karkas dan persentase karakas yaitu (P<0,01) pada perlakuan P4 dengan hasil terendah bobot hidup 1.673,25 ±35,20g, bobot karkas 659,25 ±26,51g dan persentase karkas 39,43±2,35%. Bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas tertinggi ditunjukkan oleh P0, hal tersebut diduga terjadi karena kandungan tanin yang semakin tinggi yang sejalan dengan penggunaan level indigofera yang semakin meningkat serta kemungkinan penggeseran bahan subtitusi yang proteinnya belum bisa tergantikan oleh Indigofera. Dapat disimpulkan bahwa dari kandungan nutrisi pakan pada ke empat ransum telah sesuai dengan standar periode pertumbuhan ternak tetapi adanya perbedaan pengaruh yang sangat nyata diduga disebabkan oleh faktor lain yaitu kandungan anti nutrisi bahan subtitusi ,genetik ternak, kondisi ternak serta faktor lingkungan seperti perubahan iklim dan jenis kandang. Ransum pakan dengan penggunaan Indigofera terbaik yaitu pada perlakuan P1 10% dimana dapat menunjukkan bobot hidup, bobot karkas serta persentase karkas paling tinggi dibanding dengan level perlakuan lainnya.