Peran Penyuluhan Terhadap Adopsi Inovasi Pembuatan Konsentrat Mandiri (Studi Kasus Kelompok Ternak Sapi Potong Rojo Koyo di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang)
Main Author: | Luthfi, Afifah Juniyar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176339/1/Afifah%20Juniyar%20Luthfi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176339/ |
Daftar Isi:
- Negara Indonesia adalah negara agraris dengan subsektor peternakan yang tersebar dari hulu ke hilir. Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan nasional. Program penyuluhan merupakan bentuk nyata pemerintah dalam membangun sektor pertanian. Penyuluhan secara umum merupakan proses pendidikan nonformal yang diberikan pada kelompok ternak sehingga dapat memecahkan masalah dan memberikan inovasi yang inovatif sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman dan hasil produksi yang dihasilkan maksimal. Proses penyuluhan berkaitan pada proses adopsi inovasi peternak untuk mengambil keputusan atas ide yang diberikan oleh penyuluh. Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana hubungan peran penyuluhan (X) meliputi X1edukasi, X2diseminasi, X3fasilitasi, X4konsultasi, X5pembinaan, X6monitoring dan evaluasi terhadap adopsi inovasi (Y) yang meliputiviii perubahan perilaku pegetahuan (cognitive), sikap (affective), keterampilan (psychomotor) pembuatan konsentrat mandiri Kelompok Ternak Rojo Koyo Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan peran penyuluhan meliputi edukasi, diseminasi, fasilitasi, konsultasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap adopsi inovasi yang meliputi perubahan perilaku pegetahuan (cognitive), sikap (affective), keterampilan (psychomotor) pembuatan konsentrat mandiri Kelompok Ternak Rojo Koyo Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2018 hingga 15 Februari 2019 di Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 32 anggota Kelomok Ternak Rojo Koyo. Variabel peran penyuluhan yang diamati antara lain edukasi, diseminasi, fasilitasi, konsultasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi. Variabel adopsi inovasi yang diamati antara lain perubahan perilaku yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan (psychomotor). Metode dalam penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pengambilan data primer dengan cara observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Pengambilan data sekunder dari literatur yang berkaitan dengan penelitian. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui respon peran dari peran penyuluhan dan adopsi inovasi. Analisis crosstab digunakan untukix menganalisis hubungan antara peran penyuluhan dengan adopsi inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam variabel edukasi menunjukkan indikator pengetahuan pemilihan bahan baku cadangan (skor 3,84). Variabel diseminasi menunjukkan bahwa indikator peningkatan bobot badan (skor 3,88). Variabel fasilitasi menunjukkan bahwa indikator pembukuan kegiatan kelompok ternak Rojo Koyo (skor 4,06). Variabel konsultasi menunjukkan bahwa indikator pemecahan masalah yang dihadapi peternak, terutama permasalahan yang dihadapi saat adopsi inovasi (harga bahan baku yang mahal) (skor 4,28). Variabel supervisi menunjukkan bahwa indikator pembinaan teknik usaha tani (skor 4,03). Variabel monitoring dan evaluasi bahwa indikator perbaikan mutu dan kualitas konsentrat (skor 4,19). Variabel adopsi inovasi menunjukkan bahwa perubahan pengetahuan (cognitive) (skor 4,00), perubahan sikap (affective) (skor3,94), perubahan keterampilan (psychomotor) (skor 4,16). Adanya hubungan cenderung positif antara edukasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hubungan cenderung positif dan negatif antara diseminasi terhadap perubahan pengetahuan. Peran penyuluhan seperti diseminasidan supervisi disarankan untuk lebih dimanfaatkan terutama dalam proses penjualan konsentrat mandiri agar kedepannya Kelompok Ternak Rojo Koyo memiliki pendapatan tambahan bagi anggota kelompoknya.