Pengaruh Penambahan Berbagai Leguminosa Pada Pakan Lengkap Berbasis Silase Kulit Jagung Terhadap Konsentrasi Amonia Dan Nilai Energi Secara In Vitro
Main Author: | -, Fitriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176305/1/FITRIANI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176305/ |
Daftar Isi:
- Limbah kulit jagung merupakan limbah yang jarang digunakan untuk pakan ternak. Limbah kulit jagung dapat diberikan ke ternak secara langsung, namun untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada kulit jagung maka perlu dilakukan pencampuran pakan lain atau dijadikannya silase maupun pakan lengkap. Silase dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, hal ini dikarenakan penggunaan bioaktivator yang di dalamnya terdapat mikroba yang dapat mempercepat proses fermentasi. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai Februari 2019 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh penambahan berbagai leguminosa dalam pembuatanviii pakan lengkap berbasis silase kulit jagung terhadap konsentrasi amonia (NH3), dan nilai energi secara in vitro, untuk mengetahui leguminosa terbaik pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung terhadap konsentrasi amonia (NH3), dan nilai energi Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah hijauan, hijauan tersebut berupa silase kulit jagung dan leguminosa, konsentrat, dan bahan-bahan kimia untuk analisis proksimat dan konsentrasi NH3. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk analisis proksimat, rancangan tersebut terdiri dari 4 perlakuan yaitu P1: 40% konsentrat + 47% silase kulit jagung + 13% indigofera zollingeriana, P2: 40% konsentrat + 51,5% silase kulit jagung + 8,5% Leucaena leucocephala, P3: 40% konentrat + 46,5% silase kulit jagung +13,5% Adenanthera pavonina, P4: 40% konsentrat + 48,5% silase kulit jagung + 11,5% Calliandra calothyrsus. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk konsentrasi amonia (NH3) dan nilai energi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pakan lengkap berbasis silase kulit jagung pada uji BK dan LK berpengaruh sangat nyata (P<0,01), PK menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,05). Hasil analisis proksimat BO dan SK pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05). Pakan lengkap berbasis silase kulit jagungix menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,05) terhadap konsentrasi NH3. Pakan lengkap menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap energi metabolisme dan energi netto. Nilai ME secara berurutan yaitu P1 (7,37 ± 0,60) MJ/KgBK, P2 (6,90 ± 0,78) MJ/KgBK, P3 (7,24 ± 0,85) MJ/KgBK, P4 (6,36 ± 1,44) MJ/KgBK, sedangkan nilai NE secara berurutan yaitu P1 (4,25 ± 0,44) MJ/KgBK, P2 (3,90 ± 0,57) MJ/KgBK, P3 (4,15 ± 0,63) MJ/KgBK, P4 (3,51 ± 1,05) MJ/KgBK. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Penambahan berbagai leguminosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung memberikan pengaruh terhadap konsentrasi amonia dan tidak memberikan pengaruh terhadap nilai energi secara in vitro. Penambahan berbagai leguinosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung yang mengandung konsentrasi amonia (NH3) dan nilai energi terbaik yaitu pada perlakuan P2 (Leucaena leucocephala). Tanaman Leucaena leucocephala mengandung konsentrasi amonia 23,54 mM atau 400,91 mg/L dan menghasilkan nilai metabolism energy 6,90 MJ/Kg BK serta net energy 3,96 MJ/Kg BK. Saran dari penelitian ini yaitu untuk menggunakan pakan lengkap berbasis silase kulit jagung. Pakan lengkap berbasis silase kulit jagung dalam penelitian ini mampu berpengaruh terhadap konsentrasi amonia (NH3) dan nilai energi secara in vitro. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek pemberian langsung pada ternak ruminansia secara in vivo.