Pengaruh Penggunaan Tepung Bonggol Pisang sebagai Pengganti Bekatul dalam Pakan terhadap Persentase Karkas, Organ Dalam dan Lemak Abdominal Itik Hibrida
Main Author: | Muflikhien, Farela Adhana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176301/ |
Daftar Isi:
- Itik merupakan ternak unggas yang dimanfaatkan daging dan telurnya. Pakan menjadi hal penting yang harus dipastikan selalu ada dan tercukupi setiap harinya dalam suatu usaha peternakan itik karena merupakan hal yang vital dan membutuhkan biaya besar. Biaya yang besar untuk menyediakan pakan menyebabkan perlu adanya pemanfaatan dari hasil samping yang ada di masyarakat baik dari limbah dapur, perkebunan maupun pertanian. Salah satu limbah perkebunan yang dapat dimanfaatkan yaitu bonggol pisang. Bonggol pisang merupakan bagian terbawah dari batang pohon pisang yang terletak didalam tanah. Bonggol pisang kepok (Musa paradiciasa L.) merupakan salah satu bagian yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pemanfaatan dari bonggol pisang ini sebagai pakan itik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti bekatul dalam pakan terhadap persentase karkas, organ dalam dan lemak abdominal itik hibrida. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui persentase terbaik dalam penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti bekatul dalam pakan terhadap persentase karkas, persentase organ dalam serta persentase lemak abdominal itik hibrida. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada peternak, mahasiswa dan masyarakat mengenai penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti bekatul dalam pakan itik hibrida. Materi pada penelitian ini menggunakan itik hibrida hasil persilangan dari itik Peking jantan dan itik Khaki Campbell betina dengan menggunakan itik sebanyak 100 ekor. Rataan dari bobot badan yang digunakan dalam penelitian ini sekitar 410,52 ± 95,25 g/ekor dengan koefisien keragaman yaitu sebesar 23,20%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing terdiri dari 5 ekor itik. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: Pakan basal + bekatul 10% + tepung bonggol pisang 0%, P1: Pakan basal + bekatul 7,5% + tepung bonggol pisang 2,5%, P2: Pakan basal + bekatul 5% + tepung bonggol pisang 5%, P3: Pakan basal + 2,5% bekatul + tepung bonggol pisang 7,5%, P4: Pakan basal + tepung bonggol pisang 10%. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah persentase karkas beserta masing-masing bagian (dada, paha, sayap dan punggung), organ dalam (hati, jantung, limpa dan gizzard) dan persentase lemak abdominal. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis kovarian (ANKOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD) apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata dan dilanjutkan dengan analisis varian (ANOVA) apabila tidak berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti bekatul tidak bepengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, dada, paha, sayap, punggung, hati, jantung, limpa dan lemak abdominal, namun memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase gizzard. Meskipun tidak berpengaruh nyata, namun berdasarkan hasil rata-rata persentase karkas perlakuan P3 (63,39 ± 1,35) menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada persentase dada, perlakuan P3 (23,20 ± 4,23) menunjukkan hasil tertinggi. Pada persentase paha, perlakuan P4 (27,97 ± 2,41) merupakan rata-rata persentase paha tertinggi. Berdasarkan hasil rata-rata persentase sayap, diketahui bahwa perlakuan P2 (11,56 ± 1,50) merupakan persentase sayap tertinggi dari penelitian. Pada persentase punggung yang menunjukkan hasil rata-rata tertinggi merupakan perlakuan P1 (44,79 ± 2,53). Pada persentase organ dalam, rata-rata tertinggi pada masing-masing organ yaitu, hati P0 (3,62 ± 0,94); jantung P2 (0,75 ± 0,07); gizzard P4 (4,55 ± 0,35) dan limpa P4 (0,16 ± 0,09), sedangkan rata-rata persentase tertinggi dari lemak abdominal adalah perlakuan P4 (2,14 ± 0,68). Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung bonggol pisang dalam pakan dengan persentase mencapai 10% dapat digunakan sebagai pengganti bekatul karena menunjukkan hasil yang sama atau tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas, organ dalam dan lemak abdominal itik hibrida. Namun, penggunaan tepung bonggol pisang sebesar 10% dapat meningkatkan bobot gizzard.