Pengaruh Penambahan Ekstrak Semanggi Air (Marsilea crenata) Yang Berbeda Dalam Media Pengencer CEP- 3 Terhadap Penyimpanan Semen Beku Kambing Boer
Main Author: | Salehoddin, Moh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176268/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan reproduksi sangat mendukung untuk peningkatan produktivitas ternak selain dari faktor manajemen dan pakan, salah satu faktor yang mampu untuk meningkatkan produktifitas dan genetik yaitu dengan Inseminasi Buatan (IB). Keberhasilan program IB dipengaruhi dari mutu semen yang dipakai. Penyimpanan semen kambing Boer merupakan salah satu upaya untuk menjaga kualitas semen sehingga mempermudah pelaksanaan IB dan keberhasilan IB. Pada proses penyimpanan semen beku masih mengalami kendala seperti rendahnya kualitas semen yang disebabkan radikal bebas, sebab itu diperlukan bahan pengencer dan bahan lain untuk mengurangi radikal bebas. Tanaman semanggi air mengandung senyawa antioksidan yang meliputi senyawa bioaktif seperti alkaloid, steroid, kabohidrat, gula pereduksi, asam amino, flavonoid dan vitamin C yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak semanggi air dalam media CEP-3 terhadap kualitas semen beku kambing Boer. Manfaat penelitian ini yaitu sebagai sumber informasi manfaat ekstrak semanggi air sebagai sumber antioksidan dalam media pengencer CEP-3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semen segar dari 2 ekor ternak kambing Boer yang berumur 2,5-3 tahun yang berada di Laboratorium lapang Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penampungan semen dilakukan dengan metode vagina buatan dan penampungan semen dilakukan setiap satu minggu sebanyak 3 kali. Persyaratan semen segar yang digunakan yaitu semen yang memiliki motilitas individu ≥70% dan motilitas massa 2+. Semen diencerkan dengan pengencer CEP-3 dengan penambahan ekstrak semanggi air (Marsilea crenata) dengan persentase berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu experimental laboratory dengan analisis ragam RAK (rancangan acak kelompok) dengan 4 perlakuan dengan 10 kali ulangan, yaitu P0 : (90% CEP-3 +10% Kuning Telur + 0,4 % Putih Telur +0% Ekstrak Semanggi air), P1 : (90% CEP-3 + 10% Kuning Telur + 0,4 % Putih Telur + 0,5% Ekstrak Semanggi air), P2 : (90% pengencer CEP-3 + 10% Kuning Telur + 0,4 % Putih Telur + 1,5% Ekstrak Semanggi air), P3 : 90% CEP-3 + 10% Kuning Telur + 0,4 % Putih Telur + 2,5% Ekstrak Semanggi air), setelah dilakukan analisis ragam dilanjutkan Uji Jarak Duncan jika terdapat perbedaan nyata maupun sangat nyata. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran spermatozoa pada pengamatan post thawing. Hasil evaluasi penelitian menunjukkan persentase penambahan ekstrak semanggi air memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) pada motilitas individu, memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) pada viabilitas dan integritas, dengan perlakuan terbaik pada P2, sedangkan pada abnormalitas penambahan ekstrak semanggi air tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05), hal ini dapat disimpulkan ekstrak semanggi air mampu mempertahankan kualitas semen kambing Boer dilihat dari motilitas individu, viabilitas dan integritas membran dan penambahan optimal dengan konsentrasi 1,5%, sedangkan dari abnormalitas dengan penambahan ekstrak semanggi air memberikan pengaruh tidak nyata. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan pemberian ekstrak semanggi air dalam pengencer CEP-3, kualitas semen beku kambing Boer berpengaruh pada peningkatan kualitas spermatozoa terhadap motilitas individu, viabilitas dan integritas membran spermatozoa pada pengamatan before freezing maupun post thawing. Penambahan 1,5% ekstrak semanggi merupakan batas optimal yang dapat ditambahkan ke dalam pengencer sehingga dapat mempertahankan kualitas semen beku post thawing.