Pengaruh Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Jumlah Sel Busa (Foam Cell) pada Aorta Tikus Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Model Preeklamsia dengan Induksi L-NAME
Main Author: | Lydiawati, Sami’ Irma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176266/1/Sami%E2%80%99%20Irma%20Lydiawati.pdf http://repository.ub.ac.id/176266/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan vasokontriksi pada pembuluh darah mengakibatkan disfungsi endotel disebabkan oleh penurunan nitrit oksida dapat disertai kelainan metabolism lipid sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah terutama pada ibu hamil. Peningkatan tekanan darah dapat dimodifikasi pada mencit dengan menggunakan L-NAME. L-NAME dapat menyebabkan gangguan produksi pada nitrit oksida sehingga memicu terjadinya vasokontriksi berlebihan karena penurunan vasodilator. Vasokontriksi berlebihan dapat menyebabkan pembentukan ROS sebagai respon dari inflamasi pada endotel aorta. Inflamasi dan vasokontriksi berlebihan pada aorta menyebabkan disfungsi endotel yang meningkatkan ROS memicu oksidasi lipid membentuk sel busa, sel ini terbentuk dari mekanisme ROS yang berlebihan sebagai respon terjadinya inflamasi pada aorta. Selain itu kelainan metabolisme lipid juga ikut berperan dalam proses pembentukan sel busa melalui fagositosis oleh makrofag. Selama ini pengobatan preeklamsia menggunakan MgSO4 , untuk itu dilakukan penelitian mengenai tanaman ciplukan. Ekstrak daun ciplukan memiliki kandungan flavonoid dan polifenol yang dapat menurunkan jumlah sel busa sebagai respon protektif sel aorta. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan jumlah sel busa pada aorta. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan mikroskopis sediaan histopatologi aorta dengan pengecatan HE. Ditemukan gambaran sel lipid bewarna putih kemerahan. Kelompok I adalah kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan apapun, kelompok 2 adalah kontrol positif yang diinduksi L-NAME saja pada hari ke 5-17 kehamilan, sedangkan kelompok 3, 4 dan 5 merupakan kelompok tikus perlakuan yang diinduksi L-NAME dan diberi ekstrak daun ciplukan sesuai dosis yang ditentukan secara per oral. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel busa terbanyak pada control positif dan penurunan jumlah sel busa terdapat pada kelompok 3, 4 dan 5. Analisis data dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap perubahan konsentrasi ekstrak terhadap penurunan jumlah sel busa dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ciplukan dapat memiliki aktivitas antioksidan melalui penurunan jumlah sel busa