Pengaruh Variasi Individu Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Semen Segar Kambing Boer Di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari
Main Author: | Syafitri, Muthiah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176250/1/Muthiah%20Syafitri%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176250/ |
Daftar Isi:
- Kuantitas dan kualitas semen mempunyai peranan penting dalam keberhasilan IB, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dengan teliti dan hati – hati. Semen yang berkualitas dari seekor pejantan unggul dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: bobot badan, umur pejantan, genetik, suhu dan musim serta frekuensi ejakulasi. Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas semen segar dimana setiap individu mempunyai susunan gen yang berbeda yang akan mencipatkan suatu sifat variasi pada masing – masing individu tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Pengambilan data sekunder hasil penampungan tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh variasi individu terhadap kuantitas dan kualitas semen segar kambing Boer di BBIB Singosari Malang. Manfaat dari penelitian ini sebagaiviii masukan atau informasi bagi pihak BBIB Singosari Malang dalam mengevaluasi penggunaan pejantan kambing potong penghasil semen berdasarkan variasi individu yang dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam penghasil semen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data semen segar dari empat ekor kambing Boer yang berumur 6 tahun dengan bobot badan 92 kg, 86 kg, 92 kg dan 100 kg. Sebelum pengoleksian semen dilakukan, kambing Boer diberi jenis pakan yang sama setiap harinya berupa rumput odot 3 kg, indigofera 3 kg, gamal atau kaliandra 1⁄4 kg dan konsentrat 0,5 kg. Metode penampungan semen yang dipakai adalah menggunakan metode vagina buatan yang diisi dengan air panas suhu 40 - 45°C. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Rancangan percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dilanjutkan dengan MannWhitney Test. Volume semen tertinggi pada P1 (1,89±0,99) ml dan terendah (1,20±0,70) ml pada P2. pH semen tertinggi pada P3 (6,79±0,29) dan terendah (6,62±0,19) pada P1. Konsentrasi spermatozoa tertinggi pada P4 (3473,22±939,52) x 106/ml dan terendah (2635,60±1128,39) x 106/ml pada P3. Motilitas individu spermatozoa tertinggi pada P4 (35,10±2,64)% dan terendah (23,67±2,36)% pada P1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat ekor kambing Boer memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap volume semen, pH semen dan konsentrasi spermatozoa sedangkan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap motilitas individu.ix Kesimpulan dari penelitian ini bahwa variasi individu keempat pejantan kambing Boer di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang meningkatkan kuantitas dan kualitas (volume, pH dan konsentrasi spermatozoa) semen segar, tetapi tidak meningkatkan motilitas individu spermatozoa. Disarankan untuk melakukan afkir terhadap kambing Boer yang kualitas semen segar rendah sehingga tidak merugikan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dalam segi pemeliharaan maupun produksi.