Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum Swartz) Terhadap Persentase Bobot Organ Dalam Ayam Pedaging
Main Author: | Hidayat, Samsul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176242/ |
Daftar Isi:
- Populasi ayam pedaging di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan tingginya tingkat konsumsi daging unggas masyarakat Indonesia. Ayam pedaging memiliki kemampuan berproduksi dengan pertumbuhan yang cepat untuk mencapai berat badan tertentu. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ayam pedaging yaitu pakan. Pakan dalam usaha peternakan memerlukan biaya 60%-70% dari total biaya produksi. Biaya ini dapat diminimalisir dengan meningkatkan efisiensi pakan melalui pemberian pakan tambahan. Pakan tambahan (feed additive) adalah suatu bahan yang dicampurkan dalam pakan yang meningkatkan kesehatan, produktivitas, maupun keadaan gizi ternak. Pemberian pakan tambahan berupa antibiotik ini mulai memberikan masalah yang serius yaitu ditemukannya residu antibiotik dalam karkas ternak yang akhirnya meningkatkan prevalensi kasus penyakit infeksi yang resisten terhadap antibiotik pada manusia, sehingga bahan tambahan yang digunakan lebih banyak diarahkan pada bahan-bahan herbal alami yang tidak membahayakan kesehatan ternak dan manusia yang mengkonsumsi hasil peternakan. penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dau mulai tanggal 4 Maret 2018 sampai 9 April 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan tambahan ekstrak buah takokak (Solanum torvum Swartz) nonenkapsulasi dan nanoenkapsulasi dalam air minum terhadap bobot organ dalam meliputi, hati, gizzard dan jantung. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam pedaging unisex strain Lohmann platinum. Metode penelitian yang akan digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 6 perlakuan (2 perlakuan control, 4 perlakuan uji),yaitu P0- = Air Minum kontrol negative , P0+ = Air Minum + Antibiotik Tetrasiklin 0,01%, P1 = Air Minum + ekstrak takokak non enkapsulasi 1 % , P2 = Air Minum + ekstrak takokak non enkapsulasi 2 %, P3 = Air Minum + nanoenkapsulasi takokak 1 %, P4 = Air Minum + nanoenkapsulasi takokak 2 % dan 4 kali ulangan, masing-masing perlakuan menggunakan 5 ekor ayam pedaging strain lohmann yang dipelihara selama 35 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA, apabila perlakuan berbeda maka dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah takokak (Solanum torvum Swartz) non enkapsulasi dan nanoenkapsulasi dalam air minum memberikan pengaruh yang tidak nyata (P<0,05) terhadap bobot organ dalam ( hati, gizzard, jantung ).Nilai rata-rata persentase bobot hati secara berturut-turut dari perlakuan PO- , PO+ , P1, P2, P3 dan P4 yaitu 2,29 %; 2,19 %; 2,19 %; 2,15 %; 1,94 % dan 2,09 %. Nilai rata-rata persentase bobot gizzard yaitu 1,91 %; 1,77 %;2,32 %;1,82 %; 2,00 % dan2,13 %. Nilai rata-rata persentase bobot jantung yaitu 0,54 %; 0,51 %; 0,54 %; 0,47 %; 0,46 % dan 0,50 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak buah takokak (Solanum torvum Swartz) non enkapsulasi dan nanoenkapsulasi dalam air minum belum mampu mengoptimalkan bobot organ dalam meliputi (hati, gizzard, jantung). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu dilakukan penelitian mengenai penambahan ekstrak buah takokak non enkapsulasi dan nano enkapsulasi dengan penambahan dosis pemberian atau pemberian dalam bentuk serbuk sebagai campuran pakan.