Pengaruh Substitusi Tepung Kulit Ari Kedelai Terhadap Bobot Hidup, Bobot Karkas, Dan Persentase Karkas Pada Kelinci Peranakan New Zealand White
Main Author: | Gumelar, Mochamad Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176228/1/Mochamad%20Agung%20Gumelar%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176228/ |
Daftar Isi:
- Kulit ari biji kedelai merupakan limbah industri pembuatan tempe yang didapat setelah melalui proses perebusan dan perendaman kacang kedelai. Setelah melalui proses ini kulit ari kedelai biasanya langsung dibuang. Kulit ari kedelai masih memiliki potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, karena kandungan protein dan energinya yang cukup tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kulit ari kedelai dalam pakan terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas kelinci peranakan new zealand white. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi pembaca dan peternak tentang pengaruh substitusi tepung kulit ari kedelai terhadap bobot karkas, bobot hidup dan presentase karkas pada kelinci peranakan New Zealand White. Penelitian dilakukan secara berkelompok di Jl. Kedawung IV No. 1 Kota Malang dan dilaksanakan selama 6 minggu yaitu pada tanggal 12 Januari hingga 23 Februari 2019.viii Materi penelitian ini adalah kelinci peranakan New Zealand White sebanyak 20 ekor dengan umur 35-40 hari dengan bobot rata-rata 600-650 gram yang diletakkan pada kandang individu. Metode yang digunakan adalah metode percobaan yang dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan antara lain perlakuan tanpa substitusi kulit ari kedelai (P0), substitusi 5% (P1), substitusi 10% (P2) dan substitusi 15% (P3). Variabel yang diamati adalah bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas. Hasil penimbangan bobot hidup dan bobot karkas didapatkan mulai dari perlakuan P0, P1, P2 dan P3 yaitu sebesar 1580,4; 1609,2; 1594,4 dan 1546 gram dengan bobot karkas 695,8; 727,8; 668,75 dan 667 gram . Kedua variabel diatas menunjukan hasil (P>0,05) tidak berbeda nyata, sedangkan untuk persentase karkas menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) dengan rataan P0, P1, P2 dan P3 yaitu 44,028; 45,2; 41,9275 dan 43,075%. Kesimpulan yang diperoleh bahwa penggunaan tepung kulit ari kedelai sampai tahap 15% dalam pakan tidak memberikan pengaruh terhadap bobot hidup dan bobot karkas tetapi memberikan pengaruh nyata pada persentase karkas. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk pemberian tepung kulit ari kedelai yang sudah di fermentasi terlebih dahulu untuk menurunk