Pengaruh Kompos Organik Berbasis Limbah Unit Gas Bio dan Arang Sekam terhadap Pertumbuhan Arachis pintoi
Main Author: | Safitri, Artita Wahyudia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176197/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah ternak sapi di Indonesia sejalan dengan jumlah limbah kotoran sapi yang dihasilkan. Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 untuk provinsi Jawa Timur sendiri terdapat sebanyak 4.657.567 ekor sapi potong dan 283.311 ekor sapi perah. Sapi dengan bobot badan 450 kg mampu menghasilkan limbah (feses dan urin) sekitar 25 kg per hari. Salah satu pemanfaatan limbah kotoran ternak adalah sebagai sumber energi gas bio dan kompos. Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) merupakan produk samping yang banyak mengandung zat nutrisi dan unsur hara yang dapat digunakan sebagai bahan pakan dan pupuk tanaman. Kompos memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap namun jika adanya penambahan arang sekam dapat memungkinkan terjadinya peningkatan unsur hara pada media tanam. Arang sekam sering dimanfaatkan petani untuk memperbaiki tanah pertanian. Selain itu, telah banyak penelitian yang menggunakan arang untuk campuran media tanam dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Media tanam perlu diketahui kualitasnya sehingga perlu dilakukan uji tanam pada tanaman Arachis pintoi. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian pada Arachis pintoi sehingga dapat mengetahui dosis terbaik penambahan persentase arang sekam yang berbeda sebagai media tanam. Pemeraman kompos gas bio bertempat di peternakan milik Bapak Sulis di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang selama 40 hari. Selanjutnya pengamatan media tanam dilaksanakan pada tanggal 17 Maret sampai 15 April 2019 di Lahan Laboratorium Terpadu Universitas Brawijaya, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang batang, panjang daun, lebar daun, tebal daun, panjang cabang, jumlah cabang dan jumlah batang) pada Arachis pintoi berdasarkan persentase arang sekam yang berbeda. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 24 tanaman Arachis pintoi, kompos gas bio dan arang sekam. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah P0 (tanpa penambahan kompos gas bio dan arang sekam), P1 (penambahan 1 kg kompos gas bio, 1 kg arang sekam dan 4 kg tanah), P2 (penambahan 1 kg kompos gas bio, 0,75 kg arang sekam dan 4 kg tanah), P3 (penambahan 1 kg kompos gas bio, 0,5 kg arang sekam dan 4 kg tanah), P4 (penambahan 1 kg kompos gas bio, 0,25 kg arang sekam dan 4 kg tanah) dan P5 (penambahan 1 kg kompos gas bio dan 4 kg tanah). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Data yang diperoleh dari 24 unit percobaan dirata-rata untuk setiap ulangannya dan dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD) untuk mengetahui dosis terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kompos gas bio dan arang sekam mampu meningkatkan kualitas media tanam dan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap panjang batang tanaman Arachis pintoi dengan P5 sebagai perlakuan terbaik. Rataan masing-masing perlakuan terhadap panjang batang tanaman Arachis pintoi dari yang terendah, yaitu: P0= 18,125a±0,842; P1= 20,083a±0,319; P2= 23,375b±4,121; P4= 23,625b±3,454; P3= 24,458b±2,431 dan P5= 25,875c±4,219. Namun dilihat dari keseluruhan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pemberian kompos gas bio dan arang sekam tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, tebal daun, panjang cabang, jumlah cabang, dan jumlah batang. Rataan perlakuan terhadap jumlah daun Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 164,15±54,159. Rataan perlakuan terhadap tinggi tanaman Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 18,55±4,312. Rataan perlakuan terhadap panjang daun tanaman Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 2,531±0,3342. Rataan perlakuan terhadap lebar daun Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 1,523±0,166. Rataan perlakuan terhadap tebal daun Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P5 sebesar 0,246±0,018. Rataan perlakuan terhadap panjang cabang Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 4,295±0,607. Rataan perlakuan terhadap jumlah cabang tanaman Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 42,8±13,973. Rataan perlakuan terhadap jumlah batang tanaman Arachis pintoi dengan nilai tertinggi pada P3 sebesar 7,25±2,660. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian kompos organik berbasis limbah unit gas bio dan arang sekam dapat meningkatkan penampilan Arachis pintoi. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini pada P3 yaitu penambahan kompos 1 kg, arang sekam 0,5 kg dan tanah 4,5 kg. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jumlah bunga, panjang akar dan berat segar basah.