Potensi Sauerkraut Dengan Penambahan Kultur Leuconostoc Mesenteroides Dan Lactobacillus Plantarum Sebagai Imunomodulator Terhadap Mencit Yang Diinfeksi Escherichia Coli

Main Author: Susanti, Ike
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176193/1/Ike%20Susanti%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/176193/
Daftar Isi:
  • Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang terganggu. Sistem imun merupakan mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai bentuk perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari benda asing dan patogen. Infeksi bakteri patogen seperti E. Coli dapat menurunkan sistem imun yang menyebabkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh dan penyebab timbulnya penyakit. Sauerkraut merupakan sayuran kubis hasil fermentasi yang tinggi senyawa bioaktif seperti fenol, dan glukosinolat. Senyawa bioaktif dan bakteri asam laktat (BAL) dapat digunakan sebagai imunomodulator. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi sauerkraut dengan penambahan kultur dan konsentrasi garam, membandingkan karakteristik sauerkraut dengan penambahan kultur dan tanpa penambahan kultur, potensi sauerkraut sebagai imunomodulator secara in vivo. Penelitian terdiri dari 2 tahap, tahap pertama pembuatan sauerkraut dengan penambahan kultur Leuconostoc mesenteroides, Lactobacillus plantarum dan konsentrasi garam (0,5%, 1%) dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK). Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut Tukey. Hasil perlakuan terbaik kemudian dilakukan uji imunomodulator secara in vivo pada penelitian tahap kedua. Pengujian imunomodulator menggunakan hewan coba mencit yang diberikan sauerkraut selama 14 hari sebelum di infeksi E.coli, kemudian dilakukan pembedahan setelah 5 hari infeksi dan diambil organ spleen untuk uji CD4 +, CD8 +, IFN-γ, TNF-α dan CD68+- IL6. Hasil penambahan kultur L. mesenteroides + 0,5% garam didapatkan total fenol 71,50 (mgGAE/g), IC50 95,55 ppm dan total sulforaphan 848,65 ng/g. Penambahan kultur dapat mempercepat proses fermentasi dengan total BAL 2,4 x 108 CFU/ml, total asam 1,31%, dan pH 3,79 pada hari ke 5 fermentasi. Sauerkraut memiliki potensi sebagai imunomodulator dengan meningkatnya jumlahreratasel T CD4+IFN-γ+, CD4+TNF-α+, CD8+ IFN-γ+, CD8+TNF-α+, danpenurunanpadajumlahrerata CD68+IL-6+padamakrofag yang diinfeksiE.coli. Kesimpulan dari penelitian ini sauerkraut dapat bertindak sebagai agen imunomodulator pada mencit yang diinfeksi E.coli.