Pengaruh Penambahan Berbagai Leguminosa Pada Pakan Lengkap Berbasis Silase Kulit Jagung Terhadap Produksi Gas Dan Kecernaan Secara In Vitro

Main Author: Iswantini, Ruwinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176184/1/Ruwinda%20Iswantini%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/176184/
Daftar Isi:
  • Keterbatasan pakan hijauan sebagai akibat pengaruh musim dan berkurangnya lahan hijauan yang dialih fungsikan menjadi kawasan pemukiman dan industri mengakibatkan perlu adanya alternatif pakan hijauan bagi ternak ruminansia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketersedian hijauan adalah dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian, perkebunan maupun agroindustri menjadi pakan yang berkualitas dan bernutrisi bagi ternak. Salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan adalah kulit jagung. Kendala utama dalam pemanfaatan kulit jagung sebagai pakan adalah tingginya kandungan serat kasar kulit jagung sehingga kecernaannya akan rendah. Pakan lengkap dengan penambahan berbagai leguminosa tinggi protein merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkanviii pemanfaatan limbah pertanian kulit jagung sebagai pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai leguminosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung terhadap produksi gas, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara in vitro. Materi penelitian yang digunakan yaitu silase kulit jagung dengan penambahan konsentrat dan berbagai leguminosa berupa Indigofera zollingeriana, lamtoro (Leucaena leucocephala), daun saga (Adenanthera pavonina), dan kaliandra (Calliandra calothyrsus). Metode analisis statistik yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari P1 (40% konsentrat + 47% silase kulit jagung + 13% Indigofera zollingeriana), P2 (40% konsentrat + 51,5% silase kulit jagung + 8,5% Leucaena leucocephala), P3 (40% konsentrat + 46,5% silase kulit jagung + 13,5% Adenanthera pavonina), P4 (40% konsentrat + 48,5% silase kulit jagung + 11,5% Calliandra calothyrsus). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai leguminosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung tidak memberikan pengaruh yang berbeda (P>0,05) terhadap produksi gas inkubasi 48 jam. Produksi gas (ml/500 mg BK) selama inkubasi 48 jam pada P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut adalah 116,71±12,04; 111,62±11,73; 113,40±12,78; dan 101,03±22,10. Penambahan berbagai leguminosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung tidak memberikan pengaruh yang berbeda (P>0,05) terhadap nilai fraksi sulit terlarut tetapi dapat terfermentasi untuk menghasilkan gas (b), dan laju produksi gas (c). Nilai b (ml/500 mg BK) pada P1, P2, P3 dan P4ix berturut-turut adalah 142,26±31,61; 138,96±34,47; 127,73±16,63; dan 128,03±6,59. Pakan lengkap berbasis silase kulit jagung dengan penambahan leguminosa Indigofera zollingeriana (P1) memiliki nilai b tertinggi. Nilai c (ml/jam) pada P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut adalah 0,045±0,016; 0,046±0,021; 0,052±0,011; dan 0,041±0,020. Laju produksi gas tertinggi pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung adalah dengan penambahan leguminosa Adenanthera pavonina (P3). Penambahan berbagai leguminosa pada pakan lengkap berbasis silase kulit jagung memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) pada kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) secara in vitro. Nilai KcBK pada P1, P2, P3 dan P4 secara berurutan adalah 68,99±2,53; 64,58±0,72; 62,87±0,65; dan 62,68±1,91. Nilai KcBO pada P1, P2, P3 dan P4 secara berurutan adalah 71,95±2,60; 67,34±2,54; 66,96±1,63; dan 66,31±1,90. Pakan lengkap berbasis silase kulit jagung dengan penambahan leguminosa Calliandra calothyrsus (P4) memiliki nilai KcBK dan KcBO paling rendah akan tetapi pengaruhnya tidak berbeda dengan penambahan leguminosa Leucaena leucocephala (P2) dan Adenanthera pavonina (P3). Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah pakan lengkap berbasis silase kulit jagung dengan penambahan leguminosa Indigofera zollingeriana merupakan perlakuan terbaik. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah sebaiknya dilakukan penelitian dengan penerapan pemberian pakan lengkap berbasis silase kulit jagung dengan penambahan Indigofera zollingeriana secara langsung pada ternak (in vivo).