Pengaruh Penambahan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Ras Petelur
Main Author: | Wicaksono, M. Ilham Toyib |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176170/1/M.%20Ilham%20Toyib%20Wicaksono%20%283%29.pdf http://repository.ub.ac.id/176170/ |
Daftar Isi:
- Analisa Proksimat dilakukan di Laboratorium Pakan dan Nutrisi Ternak Dinas Peternakan Kabupaten Blitar untuk analisis kandungan pakan dan untuk pelaksanaan penelitian di lapangan dilaksanakan di desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung pada tanggal 11 April – 26 Mei 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung jamur tiram putih pada pakan dengan level yang berbeda dan untuk mengetahui penambahan level yang tepat terhadap penampilan produksi ayam ras petelur yang ditinjau melalui konsumsi pakan, hen day production, egg mass, berat telur, konversi pakan, dan income over feed cost. Materi penelitian menggunakan ayam ras petelur sebanyak 240 ekor dengan strain Hy-line yang memiliki umur 32 minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian yaitu tanpa penambahan tepung jamur tiram putih atau pakan basal (P0) sebagai perlakuan kontrol negatif, penambahan 0,2% Zinc Bacitracin (P1) sebagai kontrol positif , dan penambahan tepung jamur tiram putih dengan level 0,3%vii (P2); 0,6% (P3); 0,9% (P4); 1,2% (P5). Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan, Hen Day Production, egg mass, berat telur, konversi pakan, dan Income Over Feed Cost. Data yang diperoleh dari keempat pengujian tersebut diolah dengan bantuan program aplikasi Microsoft Excel. Setelah data ratarata diperoleh, dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dan uji ragam RAL. Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jamur tiram putih mampu memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai berat telur, nilai berat telur tertinggi adalah (61,03 ± 1,27 gram/ekor/hari) pada level pemberian 0,6% (P3) dan untuk nilai income over feed cost memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01). Penambahan tepung jamur tiram putih dinilai terhadap income over feed cost memberikan nilai negatif atau kurang ekonomis, dengan penambahan tepung jamur tiram putih pada level tertinggi atau sebesar 1,2% (P5) memberikan nilai IOFC sebesar (466,08 ± 10,65 Rp/ekor/hari) jika dibandingkan dengan tanpa penambahan tepung jamur tiram putih atau pakan basal (P0) mampu mendapat nilai IOFC sebesar (555,81 ± 18,88 Rp/ekor/hari). Penambahan tepung jamur tiram putih tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, hen day production, egg mass, berat telur dan konversi pakan. Nilai HDP pada perlakuan pakan basal (P0) adalah (72,78 ± 4,01%) dan nilai tertinggi pada level penambahan tepung jamur tiram putih 1,2% (P5) adalah (81,61 ± 4,35%). Rata-rata nilai egg mass pada perlakuan (P0) adalah (43,09 ± 2,96 gram/hari) dan (P1) adalah (45,41 ± 3,25 gram/hari), sedangkan nilai tertinggi pada level 1,2% (P5) adalah (48,28 ± 2,16 gram/hari).viii Berdasarkan pada hasil penelitian ini adalah dengan penambahan tepung jamur tiram putih 0,6% pada pakan memiliki pengaruh yang relatif sama dengan penggunaan AGP Zinc bacitracin 0,2% pada pakan dalam meningkatkan performa produksi berupa pertambahan rata-rata nilai berat telur. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan tepung jamur tiram putih pada pakan terhadap performa produksi ayam ras petelur agar lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk digunakan sebagai pengganti AGP.