Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Babi (Studi Kasus Di CV. Adhi Farm Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah)
Main Author: | Kusumawardani, Dina Agustin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176153/ |
Daftar Isi:
- Babi merupakan komoditi ternak yang cukup potensial dan menjanjikan untuk dijadikan suatu usaha peternakan karena produktivitas ternak babi yang baik dengan angka perkelahiran yang tinggi. Permintaan terhadap konsumsi daging babi di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pengembangan usaha peternakan babi diusahakan mampu bertahan, bersaing dan mendatangkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan oleh peternak selaku pelaku usaha. Pemilihan strategi dalam pengembangan usaha menjadi tombak untuk menghadapi persaingan-persaingan yang ada di lingkungan usaha. Lokasi penelitian berada di CV. Adhi Farm yang beralamat di Desa Sepreh, Kelurahan Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 - 21 Februari 2019. Metode penelitian menggunakan metode studi kasus. Metode pemilihan lokasi penelitian menggunakan metode purposive atau secara viii sengaja. Metode pengumpulan key informan yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode purposive dan snowball sampling. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal, mengetahui strategi alternatif yang dapat digunakan, dan menentukan prioritas strategi terbaik dalam pengembangan usaha peternakan babi di CV. Adhi Farm Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi, kuisioner dan wawancara serta dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berupa faktor internal dan faktor eksternal yang terdapat pada CV. Adhi Farm Kabupaten Karanganyar. Faktor internal yang diamati berupa kelebihan dan kekurangan yang ada di lokasi penelitian. Faktor internal meliputi produksi, SDM dan pemasaran. Faktor eksternal yang diamati berupa faktor dari luar perusahaan seperti ancaman dan peluang yang dimiliki oleh usaha peternakan babi di lokasi penelitian seperti lingkungan, sosial budaya, pesaing dan pelanggan. Analisis yang digunakan menggunakan analisis IE (Internal-Eksternal), analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan analisis QSPM (Quantittative Strategic Planning Matrixs). Hasil penelitian faktor internal yang diperoleh dari faktor kekuatan diantaranya populasi ternak babi yang banyak, littersize diatas 7 ekor, performa ternak babi bagus, pencatatan yang baik dan tertata, perawatan ternak secara intensif, dan manajemen breeding yang baik, sedangkan faktor kelemahan diantaranya jalan menuju lokasi yang kurang baik, pengolahan limbah padat yang kurang maksimal, kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai, dan penyerapan SDM untuk lingkungan sekitar kurang maksimal. Faktor eksternal yang ada berupa faktor peluang diantaranya adanya pelanggan tetap yang mengambil ternak babi, respon masyarakat sekitar terhadap adanya peternakan dan peningkatan permintaan ternak babi, sedangkan faktor ancaman diantaranya banyaknya peternakan babi di sekitar, dan mulai masuknya pesaing yang berasal dari luar Pulau Jawa. Total skor matriks IFE 2,498 dan total skor matriks EFE 2,980. Matriks IE mendapatkan hasil posisi usaha berada di kuadran V yang artinya menggunakan strategi hold and maintein. Hasil perhitungan analisis diagram cartesius SWOT berada pada kuadran 1 yang mendukung strategi agresif. Analisis SWOT didapatkan 7 alternatif strategi SWOT yaitu (1) memaksimalkan permintaan ternak babi dengan populasi ternak yang banyak, (2) menambah konsumen atau pelanggan dengan mengunggulkan performa ternak yang baik, (3) memperbesar kandang pemeliharaan dengan memanfaatkan respon yang baik dari masyarakat, littersize diatas 7 dan manajemen breeding yang baik, (4) memaksimalkan pengolahan limbah padat agar dapat dipromosikan kepada pelanggan tetap untuk menambah pendapatan, (5) membuat sistem penjualan dengan skala kecil untuk dapat bersaing dengan peternak babi di area sekitar, (6) memaksimalkan perawatan ternak secara intensif agar tidak ada ternak sakit supaya mampu bersaing dengan peternak babi yang berasal dari luar Pulau Jawa, dan (7) memperbaiki kualitas sumber daya manusia agar menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya dan tetap mampu bersaing. Analisis QSPM didapatkan total hasil tertinggi berada di strategi 2 dengan total hasil QSPM 10,4 dan alternatif strategi berupa menambah konsumen atau pelanggan dengan mengunggulkan performa ternak yang baik. Kesimpulan dari hasil penelitian berupa faktor kekuatan adalah jumlah populasi ternak babi yang banyak, littersize diatas 7 ekor dengan IB, performa ternak babi yang bagus, pencatatan yang tertata, perawatan ternak secara intensif, dan manajemen breeding terpantau.Faktor kelemahan adalah jalan menuju lokasi yang kurang baik, pengolahan limbah padat yang kurang optimal, kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai, dan penyerapan SDM untuk lingkungan sekitar kurang maksimal. Faktor peluang diantaranya adanya pelanggan tetap yang mengambil ternak babi, respon masyarakat sekitar terhadap adanya peternakan dan peningkatan permintaan ternak babi. Faktor ancaman diantaranya banyaknya peternakan babi di sekitar, dan mulai masuknya pesaing yang berasal dari luar Pulau Jawa. Strategi alternatif yang dapat digunakan adalah memaksimalkan permintaan ternak babi dengan adanya jumlah populasi ternak yang banyak, menambah konsumen atau pelanggan dengan mengunggulkan performa yang baik pada ternak, memperlebar kandang pemeliharaan dengan memanfaatkan respon yang baik dari masyarakat, littersize diatas 7 dan manajemen breeding yang baik, memaksimalkan pengolahan limbah padat agar dapat dimanfaatkan dan dipromosikan kepada pelanggan tetap ternak babi untuk menambah pendapatan, membuat sistem pemasaran di dalam provinsi untuk dapat bersaing dengan peternak babi di area sekitar, memaksimalkan perawatan ternak secara intensif agar tidak ada ternak sakit supaya mampu bersaing dengan peternak babi yang berasal dari luar Pulau Jawa serta memperbaiki kualitas sumber daya manusia agar menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya dan tetap mampu bersaing. Prioritas strategi terbaik yang didapatkan untuk pengembangan usaha peternakan babi di CV. Adhi Farm Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah adalah dengan menambah konsumen atau pelanggan dengan mengunggulkan performa yang baik pada ternak. Saran yang diberikan untuk CV. Adhi Farm agar mampu memaksimalkan lahan yang dimiliki untuk pengembangan peternakan babi dan memperhatikan dan maksimalkan limbah peternakan guna menambah pendapatan.