Kualitas Dan Kecernaan Invitro Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) Yang Dibudidayakan Oleh Petani Gunung Kawi Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Penelitian dilakukan pada 5 Januari sampai 28 Februari 2017. Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Gunung Kawi Kabupaten Malang. Analisis Kecernaan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya , pada tanggal 10 Februari sampai dengan 23 Maret 2018, sedangkan pengambilan cairan rumen dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur pemotongan Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) terhadap kecernaan In Vitro. Hasil penelitian sebagai bahan informasi kepada peternak untuk mengetahui umur pemotongan Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) yang baik bagi kecernaan ternak ruminansia. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan korelasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika vital (umur pemotongan) sebagai variabel bebas (X), kecernaan bahan kering dan kecernaan organik sebagai variabel terikat (Y). Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan menggunakan uji T untuk mengetahui signifikan antar variabel.viii Kemudian dilakukan uji koefisien determinan untuk mengetahui persentase pengaruh antar variabel. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hubungan antar statistik umur pemotongan dengan kecernaan bahan kering di lahan terbuka memiliki hubungan yang positif sangat kuat . Nilai korelasi (r) adalah 0,90 dengan nilai koefisien determinasi 0,8165%. Nilai korelasi ini sangat signifikan (P<0,01). Model persamaan regresi yaitu Y= 0,1189X - 63,92, hasil korelasi hubungan antar umur pemotongan dengan kecernaan bahan kering di lahan naungan memiliki hubungan yang sangat rendah. Nilai korelasi (r) adalah 0,01 dengan nilai koefisien determinasi 0,8589%. Nilai korelasi ini signifikan (P<0,01). Model persamaan regresi yaitu Y= 62,32X - 0,09. Selanjutnya hasil korelasi hubungan antar umur pemotongan dengan kecernaan bahan organik di lahan terbuka memiliki hubungan positif sangat kuat. Nilai korelasi (r) adalah 0,95 dengan nilai koefisien determinasi 0,8983%. Nilai korelasi ini signifikasi (P<0,01). Model persamaan regresi yaitu Y= 65,68X - 0,12, dan yang terakhir hasil korelasi hubungan antar umur pemotongan dengan kecernaan bahan organik di lahan naungan memiliki hubungan positif sangat kuat. Nilai korelasi (r) adalah 0,93 dengan nilai koefisien determinasi 0,8595%. Nilai korelasi ini signifikasi (P<0,01). Model persamaan regresi yaitu Y= 63,75X - 0,09. Hasil penelitian menunjukan umur pemotongan 40 hari di lahan terbuka memperoleh kandungan BK terendah yakni 11,7%, dan umur pemotongan 90 hari memperoleh kandungan BK tertinggi yaitu 16,8%, serta umur pemotongan 60 hari di lahan naungan memperoleh kandungan BK terendah yaitu 14,8%, dan umur pemotongan 120 hari memperoleh kandungan BK tertinggi yaitu 17,8%. Kandungan BO tertinggi di lahan terbuka diperoleh umur pemotongan 90 yakni 82,7% dan umurix pemotongan 40 hari memperoleh kandungan BO terendah yaitu 78,4%.Kandungan BO terendah di lahan naungan diperoleh umur pemotongan 60 hari yaitu 80,6 %, dan umur pemotongan 120 hari memperoleh kandungan BO tertinggi yaitu 83,8%. Kandungan PK tertinggi di lahan terbuka diperoleh umur pemotongan 40 hari yakni 10,75%, dan umur pemotongan 90 hari memperoleh kandungan PK terendah yaitu 6,8%, serta kandungan PK tertinggi di lahan naungan diperoleh umur pemotongan 60 hari yaitu 8,0%, dan umur pemotongan 120 hari memperoleh kandungan PK terendah yaitu 6,1%. Kandungan SK tertinggi di lahan terbuka diperoleh umur pemotongan 90 hari yakni 35,5% dan umur pemotongan 40 hari memperoleh kandungan SK terendah yaitu 31,62%, serta kandungan SK terendah di lahan naungan diperoleh umur pemotongan 60 hari, dan umur pemotongan 120 hari memperoleh kandungan PK tertinggi yaitu 36,4%. Dilihat hasil kecernaan Bahan Kering (KcBK) umur pemotongan 40 hari di lahan terbuka memperoleh kandungan nilai kecernaan paling tinggi yaitu 58,96%, sementara umur pemotongan 90 hari memperoleh nilai kecernaan paling rendah yaitu 5,0%, serta umur pemotongan 60 hari di lahan naungan memperoleh nilai kecernaan bahan kering paling tinggi yaitu 56,6%, sementara umur pemotongan 120 hari memperoleh nilai kecernaan bahan kering paling rendah yaitu 51,0%. Hasil Kecernaan Bahan Organik (KcBO) yang paling tinggi di lahan terbuka didapat umur pemotongan 40 hari yaitu 60,74% dan nilai kecernaan Bahan Organik terendah yaitu umur pemotongan 90 hari dengan nilai kecernaan sebesar 54,6%, serta kecernaan bahan organik (KcBO) umurt pemotongan 90 hari di lahan naungan memperoleh kandungan nilai kecernaan paling tinggi yaitu57,6%, dan nilai kecernaan bahan organik terendah yaitu umur pemotongan 120 hari 52,0%x Disarankan untuk melakukan pemotongan rumput gajah mini (Pennisetum Purpureum CV.Mott) pada umur pemotongan 40 hari karena cenderung memiliki nilai kecernaan paling tinggi jika dibandingkan pada umur pemotongan 50 sampai 120 hari.