Pengaruh Pemberian Perlakuan Air dan Umur Pemotongan yang Berbeda terhadap Produksi Biomassa Bibit Tanaman Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.)

Main Author: Nilawaty, Hardiyanti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176083/
Daftar Isi:
  • Saga pohon merupakan salah satu leguminosa yang memiliki potensi sebagai bahan pakan ternak. Saga pohon (Adenanthera pavonina L.) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan biji kecil berwarna merah. Tanaman saga pohon tumbuh baik di daerah tropika, dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus serta mampu tumbuh baik di daerah berbatu, di daerah payau ataupun di tanah alang-alang. Tanaman ini mampu tumbuh pada berbagai topografi dan kondisi tanah. Meski demikian, pohon saga memiliki tingkat toleransi berbeda terhadap kebutuhan air yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air dan umur pemotongan yang berbeda terhadap produksi biomassa bahan kering tajuk dan akar serta rasio akar tajuk bibit tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.). Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2018 hingga Oktober 2018. Pembibitan tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) dilakukan di Laboratorium Greenhouse Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan analisis kandungan biomassa berupa bahan kering dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) sebanyak 120 buah bibit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang yang terdiri dari dua faktor perlakuan (pemberian air dan umur pemotongan) serta lima ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu; A100 (pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang); A80 (pemberian air sebanyak 80% kapasitas lapang); A60 (pemberian air sebanyak 60% kapasitas lapang) dan A40 (pemberian air sebanyak 40% kapasitas lapang). Pemotongan dilakukan pada umur 16 mst (minggu setelah tanam), 20 mst dan 24 mst. Variabel yang diamati adalah produksi biomassa bahan kering tajuk, bahan kering akar serta rasio akar tajuk. Analisis statistik dilakukan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila diperoleh hasil yang berbeda atau berpengaruh dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air pada tanaman saga pohon tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap biomassa bahan kering tajuk, bahan kering akar dan rasio akar tajuk. Faktor umur pemotongan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap biomassa bahan kering tajuk dan bahan kering akar serta rasio akar tajuk. Pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang (A100) dan pemotongan pada umur 24 mst memberikan respon paling baik terhadap produksi biomassa bahan kering tajuk, bahan kering akar dan rasio akar tajuk tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.). Nilai dari masing-masing variabel secara berurutan adalah bahan kering tajuk sebesar 2,9259±1,0648 gram; bahan kering akar sebesar 1,7968±0,9208 gram dan rasio akar tajuk sebesar 0,586±0,2364. Hal ini dikarenakan pada pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang tanaman mendapatkan sumber air yang sangat cukup. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang pada bibit tanaman saga pohon memberikan efek yang sama dan tidak signifikan pada bahan kering tajuk umur 16 mst (1,0128±0,3623 gram), umur 20 mst (2,0233±0,4455 gram) dan umur 24 mst (2,9259 ± 1,0648 gram). Pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang pada bibit tanaman saga pohon memberikan efek yang sama dan tidak signifikan pada bahan kering akar umur 16 mst (0,3526±0,1444 gram), umur 20 mst (0,9742±0,2222 gram) dan umur 24 mst (1,7968±0,9208 gram). Pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang pada bibit tanaman saga pohon memberikan efek yang sama dan tidak signifikan pada rasio biomassa bahan kering akar tajuk umur 16 mst (0,344 ± 0,0498), umur 20 mst (0,480 ± 0,0485) dan umur 24 mst (0,586±0,2364). Umur pemotongan yang berbeda dalam pemberian air memberikan pengaruh terhadap biomassa bahan kering tajuk, biomassa bahan kering akar dan rasio akar tajuk tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.). Pemotongan pada umur 24 mst menghasilkan bahan kering tajuk sebesar 2,9259±1,0648 gram; bahan kering akar sebesar 1,7968±0,9208 gram dan rasio akar tajuk sebesar 0,586±0,2364.