Pengaruh Pemberian Diet High Fat High Fructose Terhadap Jumlah Sel Busa Dan Ketebalan Dinding Pada Aorta Tikus Sprague Dawley Jantan Model Obesitas
Main Author: | Febrianingsih, Erlinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176081/1/Erlinda%20Febrianingsih.pdf http://repository.ub.ac.id/176081/ |
Daftar Isi:
- Obesitas merupakan komponen utama sindroma metabolik dan merupakan faktor risiko terjadinya aterosklerosis. Beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan hewan coba untuk menginduksi kondisi obesitas adalah dengan pemberian diet High Fat High Fructose (HFHF). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian diet HFHF terhadap jumlah sel busa dan ketebalan dinding pada aorta tikus Sprague Dawley jantan model obesitas. Jenis penelitian adalah True experimental menggunakan tikus putih Sprague Dawley jantan berumur 12 minggu. Total sampel yang digunakan adalah 36 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu Kelompok P1 (kelompok yang diberikan diet pakan normal) dan Kelompok P2 (kelompok yang diberikan diet HFHF). Lama pemberian diet HFHF adalah 17 minggu. Pembuatan preparat histopatologi aorta dilakukan dengan pewarnaan Hematoskilin-eosin. Pengamatan sel busa dan ketebalan dinding aorta menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan signifikan terhadap jumlah sel busa, pada kelompok P1 yaitu 3.24 ± 1.04 dan pada kelompok P2 yaitu 5.44 ± 1.86, dengan p=0.000. Berdasarkan hasil uji Independent T-Test terdapat perbedaan signifikan terhadap ketebalan dinding aorta, ketebalan dinding aorta pada kelompok P1 adalah 103.64 ± 14.12 μm dan kelompok P2 adalah 129.93 ± 6.65 μm dengan p=0.000. Kesimpulannya, terdapat pengaruh pemberian diet HFHF pada tikus Sprague Dawley jantan model obesitas terhadap pembentukan sel busa dan ketebalan dinding aorta. Peningkatan jumlah sel busa menandakan terjadinya lesi awal aterosklerosis, sedangkan peningkatan ketebalan dinding aorta menunjukkan adanya perkembangan lesi aterosklerosis menuju lesi lanjutan.