Perbedaan Kadar IL-1 dan Derajat Kerusakan Histopatologi pada Testis Kontralateral pada Tikus(Rattus Novergicus Strain Wistar)yang Mengalami Orkidektomi dan Orkidopeksi Akibat Torsio Testis
Main Author: | Pratiwi, Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176056/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang :Torsio testis merupakan salah satu kegawatan urologis yang berkembang di usia pubertas dan awal periode dewasa. Tindakan pengobatan meliputi distorsi bedah dan orkidopeksi bilateral melalui akses transkrotal, dengan orkidektomi yang diindikasikan hanya untuk kasus unviable yang tidak dapat reperfusi setelah distorsi, atau dengan nekrosis. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar IL-1 dan derajat kerusakan histopatologi pada testis kontralateral pada tikus yang mengalami orkidektomi dan orkidopeksi akibat torsio testis. Metode :Tikus wistar dibagi menjadi empat kelompok : kontrol negatif, iskemia testis selama 6 jam diikuti dengan orkidektomi, iskemia testis selama 6 jam tanpa diikuti dengan orkidektomi, reperfusi selama 3 jam diikuti dengan detorsi dan reposisi testis di skrotum secara random. Setelah 24 jam, diobservasi dan dibandingkan efeknya dari tiap-tiap prosedur terhadap testis kontralateral dengan melihat kadar IL 1 dan histopatologi testis kontralateral. Uji statistik menggunakan one way ANOVA dilanjukan dengan Tukey test untuk IL-1 dan untuk histopatologi menggunakan uji Kruskal Wallis dan korelasi Lambda. Hasil : Didapatkanperbedaan yang signifikanpadakelompoktanpa dilakukan orkidektomi terhadap kelompok kontroldankelompokyang dilakukan orkidektomikarena mempunyai nilai p < 0,05. Kesimpulan : Testis yang mengalami torsi testis akan mempengaruhi kerusakan testis kontralateral melalui peningkatan kadar interleukin -1 dan peningkatan kerusakan histopatologi.