Perbedaan Berat Brown Adipose Tissue Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Sprague Dawley dengan Pemberian Diet High Fat High Fructose Modifikasi AIN-93M dengan Diet Standar Modifikasi AIN-93M

Main Author: Prasisti, Nabila
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/176047/1/Nabila%20Prasisti.pdf
http://repository.ub.ac.id/176047/
Daftar Isi:
  • Brown adipose tissue (BAT) berfungsi untuk memproduksi panas melalui proses yang dinamakan termogenesis. Fungsi tersebut dapat membantu meningkatkan energy expenditure dan membantu menyelesaikan permasalahkan obesitas yang terus meningkat secara global. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pemberian diet HFHF dapat menyebabkan obesitas pada hewan coba. Kondisi obesitas pada hewan coba dapat menginduksi peningkatan BAT karena kejadian whitening. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pemberian diet modifikasi AIN-93M dan diet HFHF modifikasi AIN-93M terhadap berat BAT pada hewan coba tikus Sprague Dawley. Studi eksperimental menggunakan post-test control group design dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilakukan dengan mengelompokkan percobaan ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok P1 dan P2. Kelompok P1 diberikan diet standar modifikasi AIN-93M dan kelompok P2 diberikan diet HFHF modifikasi AIN-93M selama 17 minggu. Variabel yang diukur adalah berat BAT tissue menggunakan timbangan analitik. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS 16.0 dengan uji independent t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0.73) antara berat BAT pada kelompok P1 dan kelompok P2. Hal ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan berat badan akhir kedua kelompok perlakuan yang tidak signifikan (p=0.217) dan didapatkan hasil yang tidak signifikan (p=0,359) antara perbedaan hasil perhitungan indeks lee sebagai indeks obesitas. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan berat BAT antara kelompok P1 dan P2.