Penampilan Reproduksi Sapi Madura Dan Sapi Peranakan Limousin Di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang
Main Author: | Tamam, Badrut |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175991/ |
Daftar Isi:
- Inseminasi buatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi reproduksi serta memperbaiki mutu genetik dari ternak, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan peternakan adalah manajemen reproduksi, antara lain menyangkut frekuensi ternak betina dapat beranak sehingga meningkatkan efisiensi reproduksi. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai 10 November 2018 sampai 10 Januari 2019. Penentuan lokasi sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi ternak sapi potong betina Madura dan Peranakan Limousin di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang yang meliputi Service per Conception, Conception Rate, Days Open, Calving Interval, dan Indeks Fertilitas. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pengelolaan induk sapi potong, sehingga dapat membantu pemerintah mengambil kebijakan dalam pengembangan sapi potong di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Sampang pada khususnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi potong induk dengan rincian 80 ekor sapi Madura dan 80 ekor Sapi Peranakan Limousin yang diambil secara purposive sampling yang terdapat di wilayah kerja inseminator Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa jumlah aseptor yang diperiksa, jumlah kebuntingan, dan pakan serta wawancara langsung terhadap peternak. Data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Sampang dan catatan reproduksi inseminator. Variabel yang diamati S/C, CR, DO, CI, dan IF. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa S/C sapi Madura 1,5 dan sapi Peranakan Limousin 1,7. CR sebesar 58,7% untuk sapi Madura sedangkan 47,5% pada sapi Peranakan Limousin. Hasil Uji-t tidak berpasangan pada DO sapi Madura sebesar 115,46 hari dan pada sapi Peranakan Limousin sebesar 125,03 hari dan CI pada sapi Madura sebesar 399.6 hari dan sapi Peranakan Limousin sebesar 405.7 hari. Dari hasil ini menunjukkan S/C tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Sedangkan nilai DO terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), dan CI menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,05). Indeks Fertilitas sapi Madura 48,67 sedangkan pada sapi Peranakan Limousin 27,87. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa induk sapi Madura mempunyai penampilan reproduksi lebih baik dibandingkan dengan sapi Peranakan Limousin di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini Sebaiknya peternak lebih memperhatikan deteksi birahi serta melaporkan lebih awal kepada inseminator agar memperpendek jarak DO dan CI sehingga ternak dapat melakukan produksi secara maksimal.