Pengaruh Subtitusi Biji Kangkung (Ipomomea Reptans Poir) Dalam Konsetrat Sapi Perah Terhadap Konsumsi Bk Dan Bo, Serta Iofc

Main Author: Subiakto, Muhammad Faris
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175984/2/Muhammad%20Faris%20Subiakto%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/175984/
Daftar Isi:
  • Semakin meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan akan produk peternakan juga semakin tinggi, salah satu produk peternakan yang mengalami peningkatan permintaanya adalah susu. Produksi susu peternak yang rendah masih belum bisa mencukupi kebutuhan secara nasional, dikarenakan masih rendahnya produksi susu sapi perah, salah satu faktornya adalah pakan yang diberikan. Maka perlu adanya penambahan bahan pakan alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan produksi susu sapi perah, salah satu bahan pakan alternatif tersebut adalah biji kangkung dan rendeng kangkung. Biji kangkung dan rendeng kangkung merupakan salah satu produk limbah peternakan yang masih jarang digunakan sebagai pakan alternatif untuk ternak, ketersediannya yang cukup banyak juga menjadi salah satu alasan penggunaan biji kangkung dan rendeng kangkung sebagai bahan pakan khususnya ternak sapi perah.viii Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi biji kangkung pada konsentrat sapi perah terhadap konsumsi bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) serta Income Over Feed Cost (IOFC). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi mengenai efek dari persentase jumlah pemberian biji kangkung terbaik tehadap peningkatan konsumsi BK dan BO serta IOFC. Materi penelitian adalah sapi peranakan friesian holstein milik peternakan rakyat di Desa Binangun sebanyak 6 ekor dan di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebanyak 3 ekor. Metode penelitian adalah metode percobaan pakan dengan metode peragam. Perlakuan yang digunakan yaitu sebanyak 3 perlakuan dengan masing-masing perlakuan menggunakan 3 ekor sapi dengan total 9 ekor sapi. Adapun perlakuannya adalah P0= 0% biji kangkung + 50% konsentrat + 50% hijauan (40% rumput gajah + 10% rendeng kangkung), P1=5% biji kangkung + 45% konsentrat + 50% hijauan (40% rumput gajah + 10% rendeng kangkung), P2=10% biji kangkung + 40% konsentrat + 50% hijauan (40% rumput gajah + 10% rendeng kangkung). Variabel yang diukur adalah konsumsi BK dan BO serta IOFC. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2018 – 5 Januari 2019. Data dianalisis dengan analisis peragam (ANKOVA) dari Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh subtitusi biji kangkung dalam pakan konsentrat tidakix memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK dan IOFC, namun memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap konsumsi BO . Hasil analisis ankova untuk masing-masing perlakuan setiap variabel yaitu: untuk konsumsi BK P0: 17,76, P1: 17,46, dan P2: 17,95 Kg/ekor/hari. Untuk konsumsi BO adalah P0: 15,47, P1: 15,96, dan P2: 15,35 Kg/ekor/hari. Untuk IOFC yaitu P0: 50970.7, P1: 45932.0, and P2: 49986.7 Rp/ekor/hari. Subtitusi biji kangkung pada konsentrat sapi perah laktasi sebanyak 5% (P1) memberikan pengaruh paling baik untuk konsumsi BO sebesar 15.96 Kg, sedangkan untuk konsumsi BK) subtitusi biji kangkung 10% (P2) memberikan hasil paling baik yaitu sebesar 17,95 Kg untuk konsumsi BK, dan subtitusi sebayak 0% (P0) memberikan nilai IOFC terbaik yaitu Rp. 50970.7 /ekor/hari untuk IOFC. Disimpulkan bahwa subtitusi biji kangkung dalam konsentrat sapi perah tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai konsumsi BK dan IOFC, namun memberikan pengaruh yang nyata pada konsumsi BO . Berdasarkan hasil penelitian masih perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang subtitusi biji kangkung pada konsentrat sapi perah dengan jumlah pemberian biji kangkung lebih dari 10%.