Korelasi Antara Indeks Bentuk Telur Terhadap Fertilitas Dan Daya Tetas Telur Itik Hibrida Dengan Kerabang Putih Dan Hijau

Main Author: Prastyawan, Handika Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175980/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan ditempat penetasan telur itik milik Bapak Nana Mulyana yang berlokasi di Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Jawa Timur, mulai tanggal 1 September sampai 30 September 2018 dengan menggunakan telur tetas sebanyak 122 butir. Sementara itu, telur tetas di peroleh dari peternakan itik milik H.Samsul yang berada di Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat korelasi antara indeks bentuk telur terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik hibrida berkerabang hijau dan putih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan melakukan pengukuran langsung. Variabel yang diamati adalah indeks telur, fertilitas dan daya tetas. Materi yang di amati dalam penelitian ini adalah telur tetas hasil dari itik hibrida sebanyak 122 butir yang telah diseleksi dan telah memenuhi syarat sebagai telur tetas. Telur tetas disimpan selama 3 hari sebelum dimasukkan ke dalam telur tetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan indeks bentuk telur itik hibrida yang berkerabang hijau adalah 75,22% dan berkerabang putih adalah 80,00%. Koefisien korelasi antara indeks bentuk telur dengan fertilitas pada telur kerabang hijau adalah 0,037. Sedangkan pada telur kerabang putih adalah sebesar -0,136. Nilai koefisiensi korelasi indeks bentuk telur dengan daya tetas telur kerabang hijau adalah sebesar -0.080, Sedangkan pada telur kerabang putih sebesar -0,144. Nilai koefisien korelasi indeks bentuk telur terhadap fertilitas telur kerabang hijau dan putih sebesar -0,129, sedangkan nilai koefisieni korelasi indeks bentuk telur terhadap daya tetas telur kerabang putih sebesar -0,138. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah terdapat korelasi antara indeks bentuk telur terhadap fertilitas dan daya tetas, namun kontribusi yang di hasilkan sangat lemah. Saran yang dapat di berikan adalah tidak perlu di lakukan seleksi telur tetas terhadap indeks bentuk telur karena kontribusi indeks bentuk telur terhadap fertilitas dan daya tetas sangat rendah. Namun demikian, perlu juga disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah telur tetas yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana indeks bentuk telur memberikan kontribusi yang besar terutama pada daya tetasnya.