Analisis Pendapatan Rumah Tangga Peternak Sapi Potong (Studi Kasus di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: Hakim, Arief Rahman
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175938/
Daftar Isi:
  • Usaha peternakan sapi potong merupakan salah satu usaha yang banyak diminati dan dikembangkan karena mudah dipelihara dan mudah pula menjualnya.Usaha ternak sapi potong di Indonesia masih dijadikan sebagai usaha sampingan pendukung usaha pertanian, sehingga peternak kurang memperhatikan manajemen produksi usah tersebut. Tiap usaha pasti menginginkan keuntungan yang didapatkan dari hasil usaha tersebut, begitupun dalam usaha ternak sapi potong. Peternak mengharapkan pendapatan dari proses produksi ternak sapi yang dipelihara. Analisis pendapatan peternak sapi potong adalah salah satu cara untuk mengetahui pendapatan dari ternak sapi potong dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 26 Oktober 2017 – 30 Desember 2017. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menganalisa pendapatan sapi potong terhadap pendapatan rumah tangga dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Menggunakan metode purposive samplingagar bisa menjawab research question secara cepat dan tepat, maka dari itu diperlukan beberapa kriteria penentuan sampel. Jumlah responden dihitung menggunakan rumus slovin. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara serta pengisian kuisioner. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif jenis deskriptif.Kriteria penentuan usaha adalah berdasarkan jumlah kepemilikan ternak yang diusahakan, maka dibagi menjadi tiga skala usaha yaitu: skala I yang mempunyai jumlah ternak 0,25-1,67 AU, skala II yang mempunyai jumlh ternak 1,68-3,1 AU dan skala III yang mempunyai jumlah ternak 3,1-4,62 AU. Karakteristik responden di Kecamatan Ngraho menunjukkan usia kepala keluarga pada skala I usia 15-65 tahun berjumlah 64 orang, skala II usia 15-65 tahun berjumlah 19 orang, skala III usia 15-65 orang berjumlah 2 orang. Level pendidikan menunjukkan bahwa dari 96 responden tidak sekolah 29,2%, lulus SD 57,3%, lulus SMP 11,4% dan lulus SLTA 2,1%. Jenis pekerjaan menunjukkan pekerjaan pertanian milik sendiri 71,9%, buruh tani 17,7%, peternakan milik sendiri 3,1%, perdagangan 1,05%, wiraswasta 2,1%, jasa perorangan 1,05% dan lain-lain sebanyak 3,1%. Jumlah anggota keluarga 1-2 orang 10,4%, 3-4 orang 69,8%, 5-6 orang 16,7% dan 7-8 orang 3,1%. Pengalaman beternak yang berkisar 1-15 tahun 46,9%, 16-30 tahun 36,5%, 31-45 tahun 13,5% dan 46-60 tahun 3,1%. Profil usaha ternak sapi potong menunjukkan tipe pemeliharaan pembibitan sebanyak 84,4%, penggemukan sebanyak 10,4% dan campuran sebanyak 5,2%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan ratarata peternak sapi potong setiap peternak pada skala I, II dan III masing-masing adalah Rp. 3.675.673,00/tahun, Rp. 8.297.112,00/tahun dan Rp 16.343.565,00/tahun, sedangkan rata-rata pendapatan rumah tangga peternak sapi potong pada skala I, II dan III masingmasing adalah Rp. 34.303.235,00/tahun, Rp. 40.080.976,00/tahun dan Rp. 74.093.565,00/tahun. Kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan rumah tangga skala I, II dan III masing-masing adalah 23,10%, 26,99% dan 28,30%. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan pada uji F nilai p-value (0,003) < 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga. Hasil analisis berganda uji t pada variabel umur, pendidikan, buruh tani, peternakan sendiri, perdagangan, wiraswasta, jasa perorangan, pekerjaan lainnya, pengalaman beternak, jumlah anggota keluarga, aset lahan pertanian dan jumlah ternak berturut-turut p-valuenya sebesar 0.795, 0.830, 0.429, 0.103, 0.132, 0.005, 0.972, 0.722, 0.997, 0.488, 0.001 dan 0.008. Hasil Analisis regresi berganda memiliki nilai R2 sebesar 0,286. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari ternak sapi potong, on farm dari tanaman, on farmdari ternak lain, off farm dan hutan. Semakin besar peternak memelihara sapi potong semakin tinggi pendapatan yang akan diperoleh, hal tersebut ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa peternak yang berada pada skala III (3,1 AU – 4,26 AU) paling tinggi pendapatannya.