Perbedaan Kualitas Semen Segar Dan Recovery Rate Sapi Simmental Dan Limousine Pada Umur Yang Sama

Main Author: Kurniawan, Akhmad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175924/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan tempat yang potensial untuk pengembangan ternak sapi potong. Upaya pengembangan ini perlu didukung berbagai faktor penunjang antara lain terutama jenis sapi, pakan yang cukup tersedia, lingkungan, iklim, sosial dan peluang pasar. Inseminasi Buatan merupakan salah satu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas sapi dengan memanfaatkan potensi pejantan unggul agar dapat mengawini lebih dari satu induk dan dapat meningkatkan mutu genetik dari ternak tersebut. Keberhasilan IB ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas semen yang digunakan. Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas semen adalah bangsa dari pejantan yang ditampung. Pejantan unggul dapat memproduksi semen secara berkesinambungan dengan menjaga kualitas semen dan mempertahankan produksi semen. Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 ekor sapi Simmental dan 20 ekor sapi Limousine dengan umur yang sama yaitu 3-4 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji perbedaan kualitas semen segar yang meliputi volume, konsentrasi, motilitas individu, abnormalitas, lingkar skrotum dan recovery rate sapi Simmental dan Limousine yang dianalisa menggunakan analisa uji T tidak berpasangan. Hasil rataan lingkar scrotum sapi Simmental sebesar 39.90±2.77 (cm) lebih besar dibandingkan pada lingkar scrotum sapi Limousine sebesar 36.45±2.72 (cm), hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P<0,05). Volume semen segar pada sapi Simmental sebesar 5.31±1.09 sedangkan volume semen segar pada sapi Limousine sebesar 5.79±1.18. hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Konsentrasi spermatozoa sapi Simmental sebesar 1170.55±297.01 (juta/ml) sedangkan konsentrasi spermatozoa sapi Limousine sebesar 1141.81±253.89 (juta/ml). Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Motilitas individu spermatozoa sapi Simmental sebesar 76.56±5.33 (%) dan sapi Limousine sebesar 76.14±9.62 (%), hasil perbandingan tersebut menunjukan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05).. Abnormalitas spermatozoa sapi Simmental sebesar 5.03±1.61 (%) sedangkan abnormalitas spermatozoa sapi Limousine sebesar 5.43±2.41 (%), hasil perbandingan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Recovery rate semen sapi Simmental sebesar 57.56±4.15 (%) sedangkan recovery rate semen sapi Limousine sebesar 59.12±11.61 (%), hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan membandingkan kualitas semen segar dan recovery rate sapi Simmental dan Limousine, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada 5 variabel yaitu volume, motilitas individu, konsentrasi, abnormalitas, dan recovery rate, tetapi terdapat perbedaan pada variabel lingkar skrotum. Saran yang diberikan yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji kualitas semen segar antar bangsa dan umur sapi serta evaluasi produksi semen beku agar tetap dapat meningkatkan produksi semen selanjutnya.