Hubungan Kepuasan Komunikasi Perawat dengan Kualitas Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Wava Husada Malang
Main Author: | Sudartya, Tita Sefti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175830/1/Tita%20Sefti%20Sudartya.pdf http://repository.ub.ac.id/175830/ |
Daftar Isi:
- Budaya Keselamatan pasien merupakan hasil dari penerapan nilai individu dan atau kelompok dalam menerapkan sikap, kompetensi dan perilaku yang dapat mempengaruhi komitmen, kecakapan dalam manajemen keselamatan dan kesehatan suatu rumah sakit. Budaya keselamatan dipengaruhi berbagai faktor salah satunya komunikasi. Komunikasi berperan sebagai faktor penentu pelayanan kesehatan. Komunikasi yang buruk antara perawat dengan dokter atau tenaga kesehatan lain dapat meningkatkan terjadinya error di rumah sakit. Komunikasi perawat dan dokter yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kurangnya otonomi diantara perawat. Ketidakjelasan komunikasi berkontribusi terhadap ketidakpuasan pekerjaan diantara dokter di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepuasan komunikasi perawat dengan kualitas budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampling menggunakan proportional random sampling (n= 51). Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan komunikasi perawat dengan kualitas budaya keselamatan pasien. Semakin tinggi tingkat kepuasan komunikasi perawat maka kualitas budaya keselamatan pasien yang diterapkan akan semakin baik (r= 0.338). Kesimpulan: Kepuasan komunikasi perawat sebagian besar tinggi dan kualitas budaya keselamatan pasien pada perawat sebagian besar baik. Kepuasan komunikasi perawat mempengaruhi penyediaan perawatan kesehatan yang efektif serta mampu menciptakan hubungan kerjasama yang baik dan menumbuhkan kepercayaan antar profesi sehingga dapat meningkatkan kualitas pemberian pelayanan dan keselamatan pasien. Dengan demikian diharapkan agar perawat mampu meningkatkan kualitas budaya keselamatan pasien sehingga meminimalisir insiden ataupun error yang terjadi.