Perbedaan Karakteristik Gejala Nyeri Dada pada Pasien Pria dan Wanita yang Mengalami Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang
Main Author: | Sella, Yurike Olivia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175783/1/Yurike%20Olivia%20Sella.pdf http://repository.ub.ac.id/175783/ |
Daftar Isi:
- Pada penderita SKA, gejala utama yang sering muncul yaitu nyeri dada, sehingga nyeri dada dapat dijadikan sebagai patokan awal untuk mendeteksi SKA. Identifikasi secara tepat dan akurat dari gejala SKA tergolong sulit bagi pasien. Karakteristik gejala nyeri dada akan bersifat ambigu terutama pada kondisi khusus tertentu misalnya perbedaan jenis kelamin, sehingga banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit SKA. Oleh karena itu penting bagi orang dengan resiko tinggi dan penderita SKA untuk mengetahui dengan benar terkait tanda gejala spesifik SKA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik nyeri dada pada pasien pria dan wanita yang mengalami sindrom koroner akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan menggunakan kuisioner yang dimodifikasi dari modified flowchart (SCORE Chart). Responden dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 pasien. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan karakteristik nyeri dada pada pasien pria dan wanita dengan SKA pada aspek lokasi, durasi dan kualitas. Pria lebih cenderung merasakan nyeri pada dada bagian kiri atau dada tengah dibanding pasien wanita, sedangkan wanita lebih banyak merasakan nyeri pada area dada dan menjalar ke leher dan dagu dibandingkan dengan pria. Berdasarkan durasi, nyeri dada yang terjadi pada penderita pria lebih pendek dibandingkan durasi pada wanita. Skala kualitas nyeri yang terjadi pada pria pun lebih berat dibandingkan dengan kualitas nyeri yang terjadi pada wanita. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik gejala nyeri dada pada perbedaan usia ataupun lama pasien menderita dengan jumlah sampel yang lebih besar. Bagi perawat, hendaknya dapat meningkatkan fungsi edukator terkait pengetahuan penyakit, tanda gejala, tatalaksana dan terapi pengobatan SKA agar tercipta kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.