Pengaruh Penambahan Dekomposer Mikroorganisme Lokal (Mol) Nasi Basi Dan Sekam Padi Terhadap Kualitas Kompos Berbahan Dasar Feses Sapi Perah

Main Author: Solichah, Riski Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175735/1/Riski%20Nur%20Solichah%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/175735/
Daftar Isi:
  • Peternakan merupakan salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat. Sebuah peternakan biasanya menghasilkan kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sehingga tidak mencemari lingkungan. Pemanfaatan kotoran ternak tersebut adalah mengubahnya menjadi pupuk organik atau kompos yang memanfaatkan feses atau limbah padat yang dihasilkan oleh ternak sapi perah. Proses pengomposan pada umumnya memakan waktu yang relatif lama yaitu ± 1 – 3 bulan. Namun, hal tersebut dapat dipersingkat dengan memanfaatkan bioaktivator yang mengandung mikroba aktif dalam pendekomposisian atau perombakan bahan organik pada saat proses pengomposan. Mikroba tersebut didapatkan dari hasil fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) nasi basi selama 7 hari dengan jenis mikroba Saccharomyces sp. dan Streptomyces sp. Selain itu, pemanfaatan sekam padi sebagai bahan tambahan pengomposan dapat meningkatkan unsur hara pada kompos dan dapat mengurangi kadar air pada pupuk kompos. Penelitian ini dilaksanakan pada tannggal 16 Februari 2019 sampai 20 Mei 2019. Pengamatan lapang bertempat divii Desa Tejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium UPT Pegembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Bedali, Lawang, Malang, Jawa Timur dan BPTP ( Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian), Malang, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi sebagai dekomposer terhadap proses pengomposan yang meliputi perubahan suhu, pH, bau, dan warna. serta kualitas pupuk kompos yang meliputi kadar air, C, N, P, K, rasio C/N, dan BO. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang pengolahan limbah peternakan feses sapi yang diubah menjadi pupuk kompos dengan menggunakan bahan dekomposer Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi dan bahan tambahan limbah sekam padi. Materi penelitian yang digunakan adalah feses sapi perah sebanyak 60 kg, sekam padi sebanyak 1,2 kg, dan Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi sebanyak 9 liter. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan. Penggunaan feses sapi perah (P), sekam padi, dan Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi untuk mengetahui hasil dari proses pengomposan dan kualitas dari kompos yang dibandingkan dengan SNI pupuk kompos dimana level masing – masing penggunaan kompos yaitu P0 (kontrol), P1, P2, dan P3. Percobaan terdiri dari 4 perlakuan yang dibedakan atas tanpa Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi. Penggunaan MOL nasi basi pada setiap perlakuan sebanyak 0,5 liter, 1 liter, dan 1,5 liter. Waktu pengomposan selama 5 minggu serta diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian sekam padi dan Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi terhadap proses dan kualitas pupuk kompos. Analisa Laboratorium kualitas unsur hara pada kompos menunjukkan kadar C, N,P, K, BO, pH dan suhu sesuai dengan SNI kompos.viii Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi dansekam padi pada pembuatan kompos berbahan dasar feses sapi perah memberikan hasil terbaik pada P2 dengan komposisi 5 kg feses sapi perah, 100 gram sekam padi, dan 1 liter Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi yang meningkatkan kualitas kompos yang terdiri dari kadar air, BO, C, N, P, K, rasio C/N, suhu, pH, warna, dan bau sesuai dengan SNI kompos No. 19-7030-2004. Disarankan dalam pembuatan kompos berbahan dasar feses sapi perah, Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi dan sekam padi menggunakan takaran 5 kg feses sapi perah, 100 gram sekam padi dan 1 liter Mikroorganisme Lokal (MOL) nasi basi untuk menghasilkan kompos yang terbaik.