Pengaruh Paritas terhadap Litter Size, Bobot Lahir, Bobot Sapih, dan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) Prasapih pada Kambing PE Kaligesing di UPT PT-HMT Singosari Malang, Jawa Timur
Main Author: | Subaidi, Agus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175733/ |
Daftar Isi:
- Badan Pusat Statistik (2018) mencatat bahwa permintaan daging nasional dalam periode tiga tahun terakhir mengalami peningkatan sehingga perlu adanya upaya peningkatan populasi ternak kambing. Ditjen PKH (2018) menyatakan bahwa konsumsi daging kambing nasional berada di angka 0,052 kg/per kapita/tahun, artinya ketersediaan daging kambing masih sangat rendah. Kambing PE Kaligesing merupakan salah satu kambing yang paling populer di Indonesia. Peternak Indonesia memilih beternak kambing ini karena memiliki produktivitas yang baik. Permintaan bibit yang setiap tahun terus mengalami peningkatan akan menyebabkan kekurangan pada penyediaan bibit jika dibiarkan tanpa adanya upaya pelestarian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan populasi adalah dengan cara melakukan pembibitan ternak. Upaya awal untuk melakukan pembibitan dengan cara seleksi yang dapat dilakukan dengan melihat rekording bibit maupun induk sebagai tetua. Rekording bibit diantaranya yaitu bobot lahir, bobot sapih, dan jumlah anak dalam satu kelahiran. Sedangkan rekording induk dapat dilihat dari catatan paritas yang dapat menggambarkan tingkat kematangan sistem reproduksi ternak. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober sampai 9 November 2018 di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (UPT PT-HMT) Singosari Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paritas induk terhadap cempe yang dihasilkan berdasarkan litter size, bobot lahir, bobot sapih, dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Materi yang digunakan adalah kambing PE Kaligesing dengan rincian cempe sebanyak 190 ekor dan induk sebanyak 151 ekor. Metode yang digunakan adalah metode survei teknik penentuan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap litter size. Rataan Litter Size pada paritas 1 sebesar 1,16 ± 0,38 ekor, paritas 2 sebesar 1,17± 0,38 ekor, paritas 3 sebesar 1,35 ± 0,47 ekor, dan paritas ≥4 sebesar 1,33 ± 0,48 ekor. Paritas tidak menunjukkan perbedaan pada bobot lahir, bobot sapih, dan pertambahan bobot badan harian. Rataan bobot lahir cempe di lokasi penelitian pada paritas 1 sebesar 3,45 ± 0,58kg, paritas 2 sebesar 3,47 ± 0,52kg, paritas 3 sebesar 3,50 ± 0,63kg, dan paritas ≥4 sebesar 3,49 ± 0,58kg. Rataan bobot sapih anak kambing 90 hari yang diperoleh saat penelitian pada paritas 1 sebesar 12,66 ± 2,18 kg, paritas 2 sebesar 12,26 ± 1,80kg, paritas 3 sebesar 13,02 ± 2,38kg, dan paritas ≥4 sebesar 11,97 ± 2,32kg. Rataan PBBH prasapih yang diperoleh saat penelitian pada pada paritas 1 sebesar 101,98 ± 21,92 g/ekor/hari, paritas 2 sebesar 96,71 ± 19,97 g/ekor/hari, paritas 3 sebesar 108,0 ± 26,43 g/ekor/hari, dan paritas ≥4 sebesar 94,44 ± 23,80 g/ekor/hari. Hasil analisis pola RAL menunjukkan bahwa bobot lahir, bobot sapih, dan PBBH tidak dipengaruhi oleh paritas yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa paritas 3 dapat meningkatkan litter size dengan nilai 1,35 ± 0,47 ekor. Paritas 3 memberikan pengaruh yang sama pada bobot lahir dengan nilai 3,50 ± 0,63kg, bobot sapih sebesar 13,02 ± 2,38kg, dan pertambahan bobot badan harian sebesar 108,0 ± 26,43 g/ekor/hari.