Pengaruh Level Penambahan Tepung Kunyit sebagai Fitobiotik dalam Pakan yang Diberi Enzim terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging

Main Author: Maulidya, Gita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175726/
Daftar Isi:
  • Antibiotic growth promoter (AGP) sudah lama digunakan sebagai feed additive penunjang produktivitas ternak telah dilarang Pemerintah Indonesia karena dapat menimbulkan resistensi mikroba patogen terhadap antibiotik. Diperlukan alternatif AGP dalam pakan ternak agar produktivitas ternak baik dan tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen. Fitobiotik merupakan bioaktif yang diperoleh dari tanaman yang mana satu jenis tanaman memiliki beragam bioaktif. Kunyit sebagai fitobiotik memiliki sifat antibakteri, merangsang sekresi getah pankreas dan mempercepat pengosongan isi lambung sehingga mampu meningkatkan pencernaan dan meningkatkan konsumsi pakan. Enzim merupakan produk biologis yang mampu mengkatalis dan meningkatkan availabilitas nutrisi pakan atau bahan pakan. Suplementasi multi enzim berupa galactosidase, galactomananase, xylanase, β-glucanase, amylase dan protease dalam pakan ayam pedaging dapat meningkatkan penampilan produksi lebih baik daripada enzim yang diberikan secara terpisah. Pemberian level tepung kunyit pada pakan yang diberi enzim diharapkan dapat meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging. Indikator untuk mengetahui keberhasilan pemberian pakan yang baik adalah penampilan produksi yang terdiri dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar untuk menganalisis proksimat serta pemeliharaan di kandang Bapak Samsul Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang mulai dari tanggal 24 Oktober hingga 27 November 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Perlakuan yang digunakan adalah 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Ayam yang digunakan adalah DOC (Day Old Chick) yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (non-sexing) yang merupakan strain Cobb hasil produksi PT. Panca Patriot Prima berjumlah 100 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 35 hari dengan kandang terbuka sistem litter. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 = pakan kontrol tanpa penambahan tepung kunyit dan enzim, P1 = pakan kontrol + tepung kunyit 1% + enzim 0,1%; P2 = pakan kontrol + tepung kunyit 1,25% + enzim 0,1%; P3 = pakan kontrol + tepung kunyit 1,5% + enzim 0,1% dan P4 = pakan kontrol + tepung kunyit 1,75% + enzim 0,1%. Pemberian level tepung kunyit sebagai fitobiotik dalam pakan yang diberi enzim diharapkan mampu meningkatkan konsumsi pakan, PBB, dan IOFC serta menurunkan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung kunyit dalam pakan ayam pedaging yang diberi enzim memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan IOFC. Rataan konsumsi pakan selama penelitian dari tertinggi hingga terendah adalah P0 (3078,48 ± 153,80) g/ekor, P1 (3069,63 ± 117,09) g/ekor, P2 (3016,79 ± 207,88) g/ekor, P4 (2933,05 ± 117,12) g/ekor dan P3 (2862,00 ± 56,48) g/ekor. Rataan pertambahan bobot badan dari nilai tertinggi hingga terendah yaitu P0 (1714,19 ± 95,63) g/ekor, P1 (1705,91 ± 43,26) g/ekor, P2 (1698,39 ± 93,86) g/ekor, P4 (1652,25 ± 56,42) g/ekor dan P3 (1646,18 ± 83,73) g/ekor. Rataan konversi pakan dari nilai tertinggi hingga terendah adalah P0 (1,80 ± 0,06), P1 (1,80 ± 0,08), P2 (1,78 ± 0,12), P4 (1,78 ± 0,12) dan P3 (1,74 ± 0,07). Rataan IOFC dari tertinggi hingga terendah adalah P0 (14823,87 ± 1205,51) Rp/ekor, P1 (12936,74 ± 1163,60) Rp/ekor, P2 (12829,57 ± 1686,87) Rp/ekor, P3 (12550,21 ± 1504,60) Rp/ekor dan P4 (11815,55 ± 1831,37) Rp/ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kunyit dalam pakan yang diberi enzim tidak meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai batasan terbaik level pemberian tepung kunyit dan enzim sebagai feed additives dalam formulasi pakan ayam pedaging dan pengujian aktivitas enzim eksogen yang digunakan.