Efek Penggunaan Bentuk Wadah Pakan Dan Bentuk Fisik Pakan Terhadap Berat Telur, Indeks Bentuk Telur, Tebal Kerabang Dan Haugh Unit Pada Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Anggraeni, Rina Tinafia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175699/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 November sampai dengan 30 Desember 2017 di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul di Desa Bunder RT.07/RW.02, Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Materi yang digunakan adalah 96 ekor burung puyuh dengan jenis (Coturnix coturnix japonica) yang berumur 1 hari yang diperoleh dari Pare Kediri Jawa Timur. Pengambilan data dimulai pada umur 21 hari. Waktu pemeliharaan selama 8 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk wadah pakan, pemberian pakan dengan bentuk fisik yang berbeda terhadap ternak dan pengaruhnya terhadap berat telur, indeks telur, tebal kerabang dan haugh unit (HU). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi para peneliti atau kalangan akademis dan masyarakat khususnya peternak puyuh tentang pengaruh bentuk wadah pakan dan bentuk fisik pakan yang berbeda terhadap kualitas telur eksternal dan internal pada telur burung puyuh serta interaksinya terhadap berat telur, indeks telur, tebal kerabang dan haugh unit (HU). Materi yang digunakan adalah burung puyuh dengan jenis (Coturnix coturnix japonica) yang berumur 1 hari sebanyak 96 ekor yang diperoleh dari Pare Kediri Jawa Timur dan dipelihara selama 2 bulan atau sampai burung puyuh berumur 8 minggu. Pengambilan data dimulai pada umur 21 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan lapang yang dirancang dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) pola tersarang (2x2). Faktor 1 merupakan bentuk wadah pakan terdiri dari setengah lingkaran (A1) dan segitiga sama kaki (A2). Faktor 1 merupakan bentuk fisik pakan terdiri dari setengah lingkaran (A1) dan segitiga (A2), faktor 2 merupakan bentuk fisik pakan terdiri crumble (B1) dan mash (B2). Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01) maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Setiap ulangan terdiri dari 4 ekor burung puyuh.. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini yaitu A1B1 = Wadah pakan setengah lingkarang dengan pemberian pakan berbentuk crumble, A1B2 = Wadah pakan setengah lingkarang dengan pemberian pakan berbentuk mash, A2B1 = Wadah pakan segitiga dengan pemberian pakan berbentuk crumble, A2B2 = Wadah pakan segitiga dengan pemberian pakan berbentuk mash. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk wadah pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, indeks telur, tebal kerabang dan haugh unit. Rataan berat telur berkisar antara 11,67±4,24-10,83±1,41 g/butir, indeks telur 81,03±19,30-78,69±18,31%, tebal kerabang 0,24±0,03-0,25±0,28mm dan haugh unit 56,68±7,99-57,77±3,13. Penggunaan bentuk fisik pakan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, indeks telur, tebal kerabang dan haugh unit. Rataan berat telur berkisar antara 10,92±2,12-11,58±4,94 g/butir, indeks telur 82,08±10,39-77,64±9,39%, tebal kerabang 0,26±0,21-0,23±0,09 mm dan haugh unit 57,88±2,25-56,57±7,06. Interaksi antara bentuk wadah pakan dan bentuk fisik pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, indeks telur, tebal kerabang dan haugh unit. Rataan berat telur berkisar antara 11,17±0,96-10,83±0,96 g/butir, indeks telur 83,30±6,85-70,63±6,73%, tebal kerabang 0,23±0,02-0,19±0,06 mm dan haugh unit 57,62±1,68-57,40±0,78. Berat telur, tebal kerabang, indeks bentuk telur dan haugh unit tidak ditentukan oleh wadah pakan dengan bentuk yang berbeda yaitu setengah lingkaran dan segitiga. Berat telur, tebal kerabang, indeks bentuk telur dan haugh unit tidak ditentukan oleh bentuk fisik yang berbeda yaitu pakan berbentuk mash dan crumble..