Pengaruh Konsentrasi Aspergillus Sp Sebagai Agen Pengikis Protein Terhadap Kualitas Kulit Domba Tersamak

Main Author: Firdaus, Yosi Septian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175675/1/Yosi%20Septian%20Firdaus%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/175675/
Daftar Isi:
  • Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah bahan kulit mentah menjadi bahan kulit atau tersamak (leather) dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang mendukung proses penyamakan. Pengolahan kulit mentah menjadi bahan tersamak dapat menyebabkan kulit tahan terhadap pengaruh mikroorganisme. Aspergillus merupakan mikroorganisme eukariot yang saat ini diakui sebagai salah satu diantara beberapa makhluk hidup yang memiliki daerah penyebaran paling luas serta berlimpah di alam, selain itu jenis kapang ini juga merupakan kontaminan umum pada berbagai substrat di daerah tropis maupun subtropis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi Aspergillus sp sebagai batting agent pada mutu kulit domba tersamak dan dapat mengetahui konsentrasi Aspergillus sp terbaik sebagai batting agent pada penyamakan kulit domba. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan informasi tentang bagaimana aktivitas protease dari Aspergillus sp sebagai batting agent terhadap mutu kulit domba tersamak. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 Januari-7 Februari 2019 berlokasi di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta. Materi Penelitian ini menggunakan 20 lembar kulit domba yang di peroleh dari RPH kota Yogyakarta.viii Aspergillus sp berasal dari Bapak Dofir yang bertempat di Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% Aspergillus sp. Variabel yang diamati meliputi kadar lemak, kemuluran, kekuatan bengkuk dan organoleptik kulit domba tersamak. Analisis data menggunakan ANOVA dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan akan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian dari konsentrasi Aspergillus sp. Sebagai pengganti bahan batting yang biasa digunakan dalam proses penyamakan dengan perlakuan masing-masing digunakan 1% (feliderm), 0,5%, 1%, 1,5%, 2% (Aspergillus sp) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak kulit domba tersamak berdasarkan dari nilai rata-rata P0 (7,11 ± 0,05) %, P1 (8,18 ± 0,06) %, P2 (10,78 ± 0,08) %, P3 (10,18 ± 0,02) %, dan P4 (7,61 ± 0,05) %. Hasil penelitian mengenai kemuluran kulit domba tersamak menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) dengan rata-rata nilai P0 (49,03 ± 3,01) %, P1 (57,23 ± 2,81) %, P2 (60,14 ± 3,40) %, P3 (37,58 ± 3,25) %, dan P4 (73,59 ± 7,31) % serta berpengaruh terhadap kekuatan bengkung berdasarkan dari hasil data P0 (Nerf dan cat tidak retak), P1 (Sedikit terlipat, nerf, cat tidak retak), P2 (Sedikit terlipat, nerf, cat tidak retak), P3 (Sedikit terlipat, nerf, cat tidak retak), P4 (Sedikit terlipat, nerf, cat tidak retak), serta memberikan pengaruh terhadap organoleptik kulit domba tersamak berdasarkan dari data P0 (Kulit cukup lemas, cat kurang rata, kurang elastis, cukup kuat) , P1 (Kulit cukup lemas, cat cukup rata, kurang elastis, kuat), P2 (Kulit cukup lemas, cat kurang rata, kurang elastis, cukup kuat), P3 (Kulit cukup lemas, cat kurang rata, kurang elastis, cukup kuat), dan P4 (Kulit cukup lemas, cat cukup rata, kurang elastis, cukup kuat).ix Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengaruh aspergillus sp dengan konsentrasi 1% memperbaiki kualitas kadar lemak kulit domba. Batting Agent Aspergillus sp memberikan pengaruh yang positif terhadap kadar lemak kulit domba dengan nilai 10,78%, pada kemuluran 37,58%, tetapi tidak memperbaiki kualitas kekuatan bengkuk. Pada uji organoleptik konsentrasi 0,5% memperbaiki kualitas kekuatan sobek. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk meneliti lebih lanjut pada pemberian Aspergillus sp sebagai batting agent untuk penyamakan kulit domba namun diberikan dengan kadar yang berbeda.