Hubungan Persepsi Ketidakcukupan ASI dan Keyakinan Menyusui dengan Keputusan Pemberian ASI pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang

Main Author: Murni, Tim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175671/1/Tim%20Murni.pdf
http://repository.ub.ac.id/175671/
Daftar Isi:
  • Persepsi Ketidakcukupan ASI (PKA) dan keyakinan menyusui merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan ASI kepada bayinya. PKA sendiri menjadi alasan utama kegagalan ASI eksklusif di dunia, sedangkan keyakinan menyusui menjadi prediktor keberhasilan pemberian ASI eksklusif kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan PKA dan keyakinan menyusui dengan keputusan pemberian ASI pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah responden 63 ibu bekerja yang memiliki bayi usia 3-6 bulan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner PIM, BSES-SF dan keputusan pemberian ASI. Terdapat 42.9% ibu yang memiliki PKA tinggi, 46% ibu yang memiliki keyakinan menyusui tinggi dan 41.3% ibu yang memutuskan memberikan ASI parsial. Hasil uji statistik spearman rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara PKA dengan keputusan pemberian ASI (p-value 0.000 dan koefisien korelasi -0.552), hubungan yang signifikan antara PKA dengan keyakinan menyusui (p-value 0.004 dan koefisien korelasi -0.358) serta terdapat hubungan yang signifikan antara keyakinan menyusui dengan keputusan pemberian ASI (p-value 0.000 dan koefisien korelasi 0.445). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara PKA dan keyakinan menyusui dengan keputusan pemberian ASI pada ibu bekerja. Semakin tinggi PKA ibu, semakin rendah keyakinan menyusui sehingga semakin tidak tepat ibu dalam memutuskan pemberian ASI untuk bayinya. Disarankan untuk ibu bekerja lebih aktif mencari informasi mengenai PKA atau keyakinan menyusui. Bagi perawat diharapkan lebih memperhatikan aspek edukatif mengenai PKA dan keyakinan menyusui agar ibu dapat memutuskan pemberian ASI dengan tepat.