Hubungan antara umur dengan bobot badan induk dan litter size kambing Senduro di kecamatan Senduro kabupaten Lumajang

Main Author: Gunawan, Muhammad Indra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175668/
Daftar Isi:
  • Kambing Senduro merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Ettawa, kambing Kacang dan kambing Jawarandu yang berada di daerah Senduro, Kabupaten Lumajang. Kambing Senduro memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan kambing lainya, yaitu secara kualitatif memiliki warna dominan putih, postur tubuh besar serta memiliki telinga yang panjang. Kambing Senduro merupakan galur atau ras kambing PE baru, sehingga perlu dijaga kualitas serta ditingkatkan kuantitasnya dengan meningkatkan produktivitasnya. Kambing Senduro dalam perkembangbiakannya mempunyai litter size yang cukup bagus. Dalam sekali melahirkan rata rata menghasilkan 2 ekor anak kambing (cempe) atau lebih. Penelitian ini di dilaksanakan di peternakan kambing rakyat Dusun Banjarsawah Desa Kandangan Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang pada tanggal 27 Oktober 2018 sampai dengan 18 Desember 2018. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 98 induk kambing Senduro yang telah beranak. Alat yang digunakan yaitu timbangan bulat gantung dengan model FRT ZY-006 mempunyai kapasitas berat maksimal 100 kg dengan akurasi 500 g dan rompi kambing (rompi yang digunakan untuk alat penimbangan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan observasi. Pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu sampel yang akan digunakan telah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yaitu induk kambing Senduro yang telah beranak. Pengamatan yang dilakukan meliputi pendugaan umur melalui gigi seri permanen (PI), bobot badan dan litter size. Data diperoleh dari pengamatan, penimbangan secara langsung serta melalui wawancara dengan peternak. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan umur dengan bobot badan dan litter size menggunakan persamaan regresi linear. Hasil penelitian menunjukan hubungan antara umur dengan bobot badan induk memiliki persamaan garis regresi Y = 33,49 + 3,88X, umur dengan litter size Y = 1,02 + 0,12X, dan bobot badan dengan litter size Y = 0,77 + 0,02X. Hasil analisis statitistik menunjukkan bahwa hubungan antara umur dengan bobot badan memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,568 yang berarti bahwa tingkat keeratannya rendah. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,32 yang menunjukkan bahwa bobot badan ditentukan oleh umur sebesar 32% sedangkan 68% ditentukan oleh faktor lain. Umur dengan litter size memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,248 yang berarti bahwa tingkat keeratannya sangat rendah. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,061 yang menunjukkan bahwa litter size ditentukan oleh umur sebesar 6,1% sedangkan 93,9% ditentukan oleh faktor lain. Bobot badan dengan litter size memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,253 yang berarti bahwa tingkat keeratannya sangat rendah. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,064 yang menunjukkan litter size ditentukan oleh bobot badan sebesar 6,4% sedangkan 93,6% ditentukan oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara umur dengan bobot badan induk kambing Senduro mempunyai koefisien korelasi sedang, sedangkan umur dengan litter size dan bobot badan induk dengan litter size berkorelasi rendah. Penelitian ini menyarankan perlunya dilakukan peningkatan produktivitas kambing Senduro dengan cara mengevaluasi bobot badan secara rutin untuk mengetahui kondisi nutrisi pakan, psikologi, cadangan energi dalam tubuh dan manjemen pakan untuk mengetahui kebutuhan ternak serta pemilihan bibit yang baik disertai dengan hasil recording. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan paritas yang sama dan tempat penelitian yang berbeda.